Syarh Matan Aqidah Thahawiyah 25 – 30
كلهم يتقلبون في مشيئة بين فضله وعدله
“ Semuanya sesuai dengan kehendak Allah baik secara ridha-Nya dengan keadilan-Nya”
Sebagaimana yang tercatat dalam Al-Qur’an surat At-Taghabun ayat 2:
“Dia-lah yang menciptakan kamu Maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang mukmin. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan”
Semua hamba tidak akan terlepas dari semua ketetapan Allah, maka barangsiapa yang Dia berikan hidayah keimanan maka itu adalah kebaikan (keutamaan-Nya) maka segala puji bagi-Nya. Dan bagi siapa yang Allah sesatkan maka itu adalah keadilan-Nya, maka segala pujian bagi-Nya. Maka ini adalah diantara keagungan dari Asma’ Allah.
Akan ada penjelasan lebih lanjut dalam masalah ini, karena Syaikhul Islam tidak meletakkan pembahasan ini dalam satu bab judul.
وهو متعال عن الأضداد والأنداد
“ Dan Dia suci atau terbebas dari Adh-dad dan Andaad”
Yaitu yang dimaksud dengan Adh-Dhid “ lawan” dan An-dad “sepadan (sama)”. Bahwa memang tidak sepantasnya hal itu disamakan dengan Allah. Allah berfirman dalam surat Al-Ikhlas ayat 4
“Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
Dan yang dimaksud oleh penulis dalam hal ini adalah sebagai bantahan kepada kalangan muktazilah yang mengatakan bahwa perbuatan seorang itu mutlak dari dirinya tanpa ada ikut campur dari Allah.
لا راد لقضائه، ولا معقب لحكمه، ولا غالب لأمره
“Tidak menolak akan ketetapannya, tidak ada yang mendahului hukumnya, dan tidak ada yang menandingi perintah-Nya”
Maksudnya adalah bahwa segala keteapan Allah mutlak harus kita imani dan yakini tanpa ada penolakan, Allah berfirman adalam surat Maryam ayat 35;
“Apabila dia Telah menetapkan sesuatu, Maka dia Hanya Berkata kepadanya: "Jadilah", Maka jadilah ia”
Dan juga tidak mengakhirkan hukum Allah dalam memutuskan suatu perkara, Allah berfirman dalam Al-qur’an surat Ar-ra’d ayat 41;
“Dan Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya; dan Dia-lah yang Maha cepat hisab-Nya”
Dan tidak ada yang menyamai atau mengalahkan perintah-Nya. Akan tetapi Dia lah Allah yang maaha kuasa.
منا بذلك كله، وأيقنا أن كلا من عنده
“Kita mengimani semuanya, dan yakin segala sesuatu yang datang dari-Nya”
Adapun masalah pembahasan iman akan ada bab tersendiri dalam hal ini, adapun kata Al-Iyqoon yaitu penetapan, seperti meyakini akan Al-Haudh. Adapun tanwin dalam kalimat “Kullan” adalah penambahan yang maksudnya segala sesuatu yang terjadi dari sisi Allah baik Qadha maupun Qodar. Dan akan ada pembahasan tersendiri masalah ini.
وأن محمداً عبده المصطفى، ونبيه المجتبى، ورسوله المرتضى
“Bahwasanya Muhammad adalah hamba, Nabi dan Rasul-Nya yang dipilih oleh Allah”
Setelah Imam At-thahawi menjelaskan appa ynag wajib dari Ma’rifatullah maka tidak lain adalah meyakini akan Nabi Muhammad sebagai hamba-Nya. Nama Muhammada adalah nama bveliau yang luas dan dikenal sebagaimana juga tersebut dalam AL-qur’an surat Al-ahzab ayat 40;
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu., tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi”
Dan juga banyak dalam surat-surat yang lain.
Mengenal Rasulullah adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim. Maksud dari perkataan Musthafa adalah bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya yang sedikitpun tidak memiliki unsur-unsur uluhiyah yang dapat menghilangkan manfaat maupun mudharat sehingga berhak disembah. Atau Rububiyah yang dapat mendatangkan rizkidan mengatur alam semesta, akan tetapi dia adalah hamba-Nya yang melakukan segala perintah Allah.
Demikian juga dengan Nabi-nabi dan para Rasul yang lain, mereka adalah hamba-hamba Allah sebagaimana tertera dalam surat Al-isra ayat 3;
“Sesungguhnya dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur”
Apabila para Nabi dan para Rasul serta para Malaikat adalah hamba-hamba Allah, dimana mereka adalah makhluk-makhluk mulia maka selain mereka tentu lebih utama (untuk dikatakan sebagai hamba-hamba Allah) baik dari para Wali ataupun dari orang shalih.
Yang paling utama diantara mereka adalah Nabi Muhammad s.a.w. Beliau penutup para Nabi dan Allah menamakannya sebagai seorang hamba dalam firmannya surat Al-baqarah ayat 23;
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang kami wahyukan kepada hamba kami”
Maksud disini adalah Nabi Muhammad.
Kemudian kata Al-mujtaba sama maknanya dengan Al-musthafa.
Nabi adalah orang yang dipilih oleh Allah dan diturunkan wahyu kepadanya yang berisikan Syari’at Allah akan tetapi tidak diperintahkan untuk menyampaikannya. Sedangkan Rasul adalah orang diturunkan wahyu kepadanya yang berisikan syari’at dan diperintahkan untuk menyampaikannya. Maksud dari “diperintahkan untuk menyampaikannya” adalah diperintahkan untuk mengharuskan manusia mengikuti syari’at tersebut dan memerangi mereka berdasarkan syari’at yang dibawanya.
Demikian pula Nabi, diwahyukan kepadanya dan juga berdakwah kepada Allah, akan tetapi dia mengikuti nabi sebelumnya dan menjalankan syari’at Nabi sebelumnya. Dia tidak berdiri sendiri dengan sutau syari’at khusus, seperti halnya para nabi yang lain seperti para Nabi Bani Israil mereka datang dengan taurat dan mereka juga berdakwah menyeru manusia kepada taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa.
وأنه خاتم الأنبياء، وإمام الأتقياء، وسيد المرسلين وحبيب رب العالمين
“Dan dia adalah penutup segala Nabi, dan Imamnya orang muttaqi, pemimpin para Rasul dan kekasih-Nya Roob semesta alam”
Makna dari Khotimul Anbiya’ adalah tidak adanya Nabi yang akan datang selain beliau. Allah menutup risalah-Nya melalui Nabi Muhammad sebagaimana tertera dalam surat AL-Ahzab ayat 40;
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu., tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”
Maka dari itu Diin Nabi Muhammad ini akan tegak sampai hari kiamat dengan adanya para ulama yang meneruskan rialah beliau kepada ummatnya, dan tidak akan di ganti dan dihapus oleh Allah, karena Allah menjadikan orang-orang Sholeh disetiap zaman dan tempat. Adapun Syari’atnya para anbuya’ terdahulu hannya bersifat sementara untuk kaumnya saja, kemudian Allah mengubah syari’at tersebut dengan syari’at yang lain kepada kaum yang berbeda. Akan tetapi syari’atnya Nabiu Muhamad akan kekal sampai hari akhir.
Kemudian makna dari Sayyidul Mursalin adalah sebagaimana yang terdapat dalam Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Muslim;
حدثني أبو عمار حدثني عبد الله بن فروخ حدثني أبو هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم * أنا سيد ولد آدم يوم القيامة وأول من ينشق عنه القبر وأول شافع وأول مشفع
“aku adalah pemimpin anak Nabi adam pada hari kiamat dan orang yang akan pertama dibangkitkan dari kubur dan orang yang pertama memberikan syafa’at”
Maksudnya bahwa Nabi Muhammad adalah lebih mempunyai lebih atau sebagai Imam bagi anak Adam. Dan makna sayyid disini afdhol minhum yaitu lebih utama dari yang lain. Wallahu ‘alam
Kemudian Habib Robbul Alamin hal ini tidak cukup dengan kata habib saja, akan tetapi disertai atau ditambahi dengan Khalil, karena kata Khalil derajatnya lebih tinggi dari papa Habib dan lebih khusus dari Mahabbah. Dan gelar Khalil ini hannya ada pada dua Nabi yaitu Nabi Ibrahim serta Nabi Muhammad. Wallahu ‘alam
0 komentar:
Posting Komentar