Jumat, 30 November 2012

Posted by UKM Al-Islam 0 Comments Category:

20. BUAH PENA YANG DIBUKUKAN OLEH MAHDZAB


BUAH PENA YANG DIBUKUKAN OLEH MAHDZAB

Buku – buku yang telah diriwayatakan dalam mahdzab As-Syafi’ie terbagi menjadi  dua bagian :
Pertama : yang disebutkan oleh pakar sejarah ,yang diriwayatkan secara tertib oleh As-Syafi’ie. Seperti ((Al-Um)), dan berkata Al-Hafidz Abu Sa’id Al-ala’i : yang diriwayatkan dalam Al-Muwatho dari malik serta yang lainya. Dan juga dijelaskan jalur periwayatanya. Serta kitab ((Ar-Risalah)), dan (( Ikhtilafu Al-Aroqin)).
Kedua : bagian yang disandarkan  secara tertib kepada temanya As-Syafi’ie yang menyebutkan secara ringkas perkataanya, sebagaimana : (( Mukhtashor Al- Bawaity)) dan (( Mukhtashor Al-Mazany))
            Dan tidak diragukan lagi bahwa hal ini yang dikarang oleh sahabat –sahabatnya, dan mereka meringkas perkataanya yang menisbatkan kepada Imam As-syafi’ie yang tidak mengurangi pada bagian  yang pertama.
Dan ulama menyebutkan ada empat kitab-kitab fiqih yang dikarang oleh Imam As-syafi’ie[1] :
  1. Al-um
  2. Mukhtashor Al- Bawaily
  3. Al-imla
  4. Mukhtashor Al-Mazany
Dan keempat kitab-kitab itu telah diringkas oleh Imam Al-Haromain Al-juaini didalam kitabnya (( An-Nihayah)).sebagaimna yang dijelaskan oleh sebagian para pendahulu.
Akan tetapi dinukil dari Al-Babali, dan Ibnu Hajar dalam kitab (( An-Nihayah)) Syarah Muhktasor Al-Mazani dan dia adalah ringkasan dari kitab ((Al-Um)).
Kemudian datanglah Al-Ghozali meringkas (( An-Nihayah)) didalam kitab (( Al-Basit)) dan dia juga meringkas (( Al-Basit)) dalam sebuah kitab yang namanya (( Al-Wasit)), kemudian dia meringkas lagi kitab (( Al-Wasit)) dalam kitab yang namanya ((Al-Wajiz)) dan yang terakhir dia meringkas pula kitab (( Al-Wajiz)) dalam kitab yang diberi nama (( Al-Kholashoh)).
Kemudian datanglah Ar-Rofi’ie dan meringkas dari kitab ((Al-Wajiz)) menjadi kitab yang bernama ((Al-Muhorror)) akan tetapi baru terealisasikan pada ((Tuffah)) yang dinamakan ringkasan dari ((Al-Muhorror)) dikarenakan sedikit perkataanya yang tidak merupakan ringkasan dari kitab aslinya. Contohnya dalam kitab (( Syarah Al-Bakri Alal Minhaj))
kemudian Imam Nawawi meringkas kitab  ((Al-Muhorror)) dengan kitab ((Al-Minhaj)). Kemudian Syaikh Islam Zakaria Al-Anshori meringkas kitab Al-Minhaj menjadi kitab ((Al-Manhaj)), kemudian Al-Jawhari meringkas kitab Al-Manhaj menjadi kitab ((An-Nahj)) dan Syarah Ar-Rafi ((Al-Wajiz)) dengan dua penjelasan:
Yang kecil yang belum dinamai dan yang besar telah dinamai dengan (( Al-Aziz))
kemudian Imam Nawawi meringkas kitab  ((Al-Aziz)) dengan ringkasan yang bernama ((Ar-Raudoh)), dan Ibnu Muqri meringkas ((Ar-Raudoh)) dengan ((Ar-Raudho)) maka Syaikh Imam Zakaria Al-Ansori mensyarhnya dengan  kitab yang dinamai ((Al-Asni)). Dan Ibnu Hajar juga meringkasnya dengan kitab ((An-Naim)
Dan juga Ahmad Bin Umar Al-Mazjidi Az-Zubaidi meringkasnya dengan nama kitab ((Al-Ibab)) maka Ibnu Hajar mensyarhnya dan mengumpulkan apa yang ada didalamnya dengan kitab (( Al-I’ab)) yang kurang lebih belum termasuk dalam kesempurnaan.
Dan kitab (( Ar-Raudoh)) diringkas oleh As-Suyuti dengan kitab ((Al-Ghoniah)) dan ((Al-Kholasoh)) akan tetapi belum sampai pada tahap kesempurnaan.
Begitu pula Al-Kuzwaini meringkas kitab ((Al-Aziz Syarah Al-Wajiz)) dengan ((Al-Hawi As-Sogir)).
Dan yang jelas semua kitab-kitab mahdzab As-Syafi’ie terealisasi dengan karyanya sendiri. Sebagaimana yang dikatakan oleh Doktor Muhammad Ibrahim : Semua kitab-kitab yang ada telah membuat ketenangan.[2]
Fatwa-fatwa yang terdapat dalam kitab
Dan kebenaran – sebagaimana Imam Nawawi berkata : sesungguhnya kitab-kitab mahdzab didalamnya terdapat berbagai macam perbedaan
Kesimpulan
Bahwa teman-teman kami yang bermahdzab As-Syafi’ie banyak yang memberikan kesempatan agar bisa mengambil mahdzab-mahdzab yang ada, tidak terikat dengan satu mahdzab. Adapun kitab-kitab mahdzab adalah :
  1. Al-Um, karya Imam Muhammad Bin Idris As-Syafi’ie. Wafat (204 H) yaitu rujukan dari setiap mahdzab, pada masalh fikih ataupun masalah hukum-hukum yang dijelaskan secara rinci dalam kitab ini
  2. Mukhtasor Al-Mazani, karya Imam Abi Ibrahim Ismail Bin Yahya Al-M azani. Wafat (264 H). kitab ini dari kitab kelima yang menerangkan tentang mahdzab-mahdzab. Sebagaimana telah disebutkan di Muqoddimah/ Awal “ Bahwa ini adalahn ringkasan dari ilmu Imam As-syafi’e.
3.      Al-Mahdzab, karangan Abi Ishaq Ibrahim Bin Ali As-Syairozy. Wafat (476H). dan ini adalah salah satu kitab yang banyak di terima dikalangan Syafiiyah. Dan juga ada kitab (( Al-Wasit)) karangan Imam Al-Ghozali yang dijadikan sebagai pegangan dikalangan Muta’akhirin. Dimulai sejak 355 H dan diselesaikan pada hari ahad pada akhir bulan rajab pada tahun 469 H. dan berkata Imam As-Syafi’ie : diawal Muqoddimahnya[3] : ini adalah kitab Madzab yang disebutkan didalamya pokok-pokok mahdzab Imam As-Syafi’ie beserta dalil-dalilnya, Insyaalloh. Dan tidak terlepas dengan pokok permasalan yang rancu serta sebab atas kerancuanya itu.
Dan juga disyarah oleh ulama-ulama lainya :
  1. Yahya Bin Salim Abu Husain Al-Imrani, wafat (558 H) didalam kitabnya (Al-Bayan fi Mahdzab Al-Imam As-Syafi’ie)
  2. Ismail Bin Muhammad Bin Ali Al Hadromi,wafat (676 H) di dalam kitab (Syarah Al-Muhadzab)
  3. Imam Abu Zakaria Yahya Bin Sraf An-Nawawi
Simbol-simbol sebagaian dari buku-buku mahdzab
Pengarang
Buku
Simbol
نجم الدين عبد الغفار القزويني
الحاوى الصغير
ح
الحسن بن الحسين البغدادي
التعليق الكبير علي مختصر المزني
ت
النواوي
روضة الطالبين
ر
الرافعي
الشرح الصغير للوجيز
ص
الرافعي
فتح العزيز الشرح الكبير للوجيز
ك
الرافعي
المحرر
م

Ini symbol dari Yusuf Al-Ardabily (779 H)
pengarang
kitab
Symbol
الرملي
شرح المنهاج
م – د – ش
إبن حجر
شرح الإيعاب
ح – ع
إبن حجر
شرح المنهاج
ح – هب
إبن حجر
شرح الإرشاد
ح - د



Rounded Rectangle: Susunan- susunan Kitab-kitab Imam An-Nawawi yang terdapat didalamya perbedaaan 

Dibawah ini jika kitab-kitab Imam An-Nawawi terdapat perbedaan didalamnya maka akan ditertibkan dengan cara dibawah ini :
  1. At-tahqiq (edit)
  2. At-tanqih
  3. Minhaj (Metode)
  4. Syarah Muslim
  5. At-Tanbih
  6. Majmu (dikumpulkan)
  7. Ar-Roudoh
  8. Fatawahu
  9. At-tashihi at-tanbih
Rounded Rectangle: Kitab – kitab yang disandarkan setelah Imam An-Nawawi dan Rofi’ieDan inilah susunan yan disebutkan oleh Ibnu Hajar.


Dari pengarang-pengarang yang terpenting yang dikarang diantra kitab Syaihoni :
  1. Muhtashor Syaikhul Islam Zakaria Al-Ansori, wafat (960 H)
  2. Mugni Muhtaj, karangan Khotib As-Sarbini, wafat (977H)
  3. Tuhfatul Muhtaj, karangan Ibnu Hajar Al-Haitami, wafat (973H)
  4. Nihayatul Muhtaj, karangan Ibnu Syihab Ar-Romli, wafat (1004 H)
Dan pandangan Ulama akhir didalam Mahdzab yang disandarkan adalah yang paling kuat yang dipakai oleh Nawawi dan Ar-rofi, sebagaimana juga diperkuat oleh Ibnu Hajar Al-Haitami dan Ramli.
  1. Syaikhul Islam Zakaria Al-Ansori didalam kitabnya (( Syarah Al-Bahjah As-Shogir)) kemudian diteruskan (( Al-Minhaj wa Syar’ihi))
  2. Kemudian yang dipilih oleh Al-Khotib As-Syarbini
  3. Kemudian yang dipilih oleh Ashab Al-Hawasy

Istlah – istilah Fuqoha Al-mahdzab
Kewajiban atas penuntut ilmu adalah mengetahui bahwasanya jika terdapat perbedaan lafadz (perkataan) atau ( dua perkataan)  di dalam mahdzab As-Syafi’ie. Maka maksudnya adalah perkataan Imam kita yaitu Imam As-Syafi’ie di dalam suatu permasalahan.
Dan berikut perkataan-perkataan darinya yang berupa Qodim dan Jadid
Adapun perkataan Qodim adalah perkataan Imam  As-Syafi’ie diirak sebelum pindahnya kemesir baik dalam bentuk tulisan ataupun fatwa.
Sebagaimana Ibnu Hajar Al-Haitami ra : Al-Qodim : adalah perkataan sebelum masuknya[4]
Dan berkata Ar-Ramli : Al-Qodim : adalah perkataan Imam As-Syafi’ie  diirak  atau perkataanya sebelum pindah kemesir.[5] Dan inilah yang benar.
Maka setiap apa yang dikatakan oleh Imam As-Syafi’ie sebelum masuknya kemesir masih berlaku dengan Qoulul Qodim. Dan adapun yang dikatakan oleh Al-Khotib As-Syarbini[6]
Dan hal ini telah disampaikan oleh Imam An-Nawawi, Banwasanya Imam As-Syafi’e mengarang diirak bukunya Al-Qodim yang dinamakan ((Al-Hajjah)) dan sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh jama’ah yang mereka adalah :
  1. Ahmad Bin Hambal, wafat tahun (241 H)
  2. Ibrohim Bin Kholid Al-Kalby Abu Tsuri, wafat (240 H)
  3. Abu Ali Al – Hasan Bin Muhammad Az-Za’faroni, wafat (260 H)
  4.  Abu Ali Al-Husain Bin Ali Al- Karobisi, wafat (248 H)
Dan adapun perkatan baru (Qoulul Jadid)  adalah : perkataanya Imam As-Syafi’ie dimesir baik berupa karangan dan fatwa.[7]
Riwayat-riwayat yang masyhur :
  1. Abu Ibrohim Ismail Bin Yahya Al-Mazini, wafat ( 264 H)
  2. Al-Buaili Abu Ya’kub Yusuf Bin Yahya, wafat ( 231 H)
  3. Abu Muhammad Ar-Robi Bin Sulaiman Al-Maradi, wafat (270 H)
  4. Abu Hafsh Harmalah BinYahya, wafat (219 H)
  5. Abu Musa Yunus Bin Abdul A’la, wafat ( 264 H)
  6. Abdullah Bin Zubair Bin Abdul Hakim yang terakhir berpindah mahdzab bapaknya kepada mahdzab Malik.
Al-Khotib As-Syarbani berkata : yang ketiga pertama adalah mereka yang kembali dan mendirikan mahdzab. Dan sisa dari mereka hingga wafat tetap bersama mahzab Imam As-Syafi’ie.



[1] .
[2] . Al-Mahdzab Ingda As-Syafi’ie, hal 47
[3] . Al-Mahdzab ma’a Syarh Al-Majmu lahu (1/121)
[4] . Tuhfatul Muhtaj ( 1/53-54)
[5] . Tuhfatul Muhtaj ( 1/50)
[6] . Mugni Muhtaj ( 1/31)
[7] . Rojih : Syarah Jalal Alal Minhaj wa ha’siah Al-Qulaiwibi Alaih (1/13)

0 komentar:

Posting Komentar