Syubhat-syubhat Dari Misionaris
Untuk Menyerang Islam
By : Abu
Dawud Ulinnuha Arwany
ini saya dapatkan dari
www.answeringmisionaris.wodpress.com
1. Aisyah Korban Pedofilia?
Seorang
pedofil pasti mencari-cari korban anak-anak di bawah umur untuk pelampiasan
nafsunya…
Sering kita temui pelaku pedofil berusia 68 tahun dan
korbannya 5 tahun, 6 tahun, 7 tahun, 12 tahun, dll…. yang namanya korban
pedofil, PASTI TRAUMA atas kejadian pencabulan atau pemerkosaan para pedofil
atas dirinya. Lalu, FFI menuduh Rasulullah.SAW sebagai pedofil karena
menyetubuhi Aisyah.ra di usia belia (ada riwayat mengatakan 9 tahun ada juga
yang 12 tahun)… padahal hadits-hadits itu tidak menyatakan “menyetubuhi”
melainkan “menikahi” dan Aisyah pun juga tidak digauli sampai masuk usia produktif…
Selain
itu, apakah Aisyah termasuk korban pedofil? banyak riwayat justru menjelaskan
sifat Aisyah yang PENCEMBURU…
MANA ADA KORBAN PEDOFIL CEMBURU
DENGAN WANITA LAIN KARENA PELAKU PEDOFILNYA BERDEKATAN PADA WANITA ITU????
2. Menjawab tuduhan Nabi Muhammad SAW seorang gay
Diriwayatkan dari al-Bara’ bin
‘Azib 4& ia berkata, “Aku melihat Rasulullah saw. menggendong al-Hasan bin
Ali di atas pundak beliau seraya berkata, “Ya Allah SWT., aku
mencintainya maka cintailah dia.”
Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan
Muslim dari hadits Syu’bah.1158 Imam Ahmad1159 meriwayatkan dari Abu Hurairah
ia berkata, “Pada suatu hari Rasulullah saw. pergi ke pasar Bani Qainuqa’
dengan dituntun oleh kedua tanganku. Beliau berkeliling di pasar
tersebut.Kemudian kembali dan duduk di dalam masjid. Beliau berkata, ‘Di
mana si Laka’ ?Panggil kemari si Laka’!’ Lalu datanglah al-Hasan
berlari ke arah beliau lalu duduk di pang-kuan beliau. Rasulullah saw.
memasukkan lidah beliau ke dalam mulutnya sembari berkata, “Ya Allah
SWT., aku mencintainya maka cintailah dia dan cintailah orangorang yang
mencintainya.” Beliau katakan sebanyak tiga kali
Jadi ciuman Rasulullah kepada
cucunya tak lebih dari ciuman kasih sayang seorang kakek kepada
cucunya.Bukankah Rasulullah juga menikahi perempuan bahkan berpoligami.Apa
mungkin seorang gay berpoligami?!
3.
TUDUHAN BAHWA
RASULULLAH ADALAH MANIAX , SUKA KAWIN
Kaum kafir sering menuduh
Rasulullah hipersex dan berpoligami hanya karena nafsu.
ALASAN RASULULLAH BERPOLIGAMI
Dalam penyebaran agama Islam secara
bertahap dan rasa kasih sayang terhadap para pejuang Islam yang syahid dalam
medan pertempuran melawan kafir, Rasullulah memilih untuk mengawini para
istri-istri para syuhada’ tersebut sebagai ujud rasa kepedulian serta untuk
menguatkan keimanan mereka terhadap agama Allah, tujuannya hanya untuk
menghibur wanita-wanita serta menguatkan iman mereka yang suaminya telah syahid
dalam peperangan,bukan untuk memuaskan hawa nafsu semata, perkawinan yang
dilakukan oleh Rasulullah tersinar pancaran syari’at Allah.
Pernikahan ini menjadi strategi
yang jitu dalam penyebaran agama Islam (Dakwah) bertujuan untuk menguatkan
keimanan para wanita-wanita tersebut, karena pada masa itu mereka baru memeluk
Islam. Strategi dakwah (penyebaran Agama Islam) yang muncul dari pernikahan
yang dialakukan oleh Rasulullah terhadap para istri-istrinya adalah karena para
istri-istri Rasulullah memiliki keahlian masing-bermasing, seperti Khadijah ia
seorang wanita yang darmawan dan Nigrawati, kontribusinya dalam perjuangan
Islam sangat besar, sedangkan istri-istri Rasulullah yang lain mereka memiliki
kecerdasan yang kuat dalam mengingat perkataan Rasullullah, dan menghafalnya,
sehingga perkataan yang dihafal tersebut dinamakan hadits.
Istilah poligami muncul
dibelakangan, secara historis Nabi melakukan poligami setelah Khadijah
meninggal dunia, setelah itu Nabi menikah dengan Saudah hingga sampai kepada
Maimunah.Mayoritas Rasulullah menikahi istri-istri para pejuang agama
(syuhada), yang meninggal dalam peperangan, dalam artian istri Rasulullah
banyak yang syaibah (Janda).Ini menjadi bukti nyata bahwa maksud Rasulullah
menikahi para istri-istri pejuang agama (Syuhada) BUKAN karena
hawa nafsu semata tetapi karena menguatkan hati mereka dalam menyembah Allah
dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
5.
Subhat Bahwa Nabi Melanggar Al-Quran Surat Al-Baqarah Ayat 222, Tentang Larangan
Menyetubihi Wanita Yang Sedang Haid.
Mereka berkata
bahwa SEMUA ISTRI2NYA DAPAT MELAYANI MUHAMMAD, WALAUPUN MEREKA SEDANG MENS.
Dengan kata lain, tidak pandang siapa istri2 Muhammad, semua istri2 Muhammad
dapat melayani Muhammad walaupun mereka sedang mens, jadi semua orang pun dapat
melakukan seperti apa yang Muhammad lakukan (meniduri istrinya yang sedang
mengalami datang bulan).
Mereka beralasan
dengan hadits berikut “Cerita dari ‘Urwah bahwa dia ditanya orang :
“Bolehkah wanita haid melayaniku, dan bolehkah wanita junub mendekatiku?” Jawab
‘Urwah, Semuanya boleh bagiku. Semuanya boleh melayaniku dan tiada
celanya.“Aisyah menceritakan kepadaku, dia pernah meyisir rambut Rasulullah
SAW, ketika sedang haid.Padahal ketika itu Rasulullah sedang i’tikaf di masjid.
Maka didekatkannya kepalanya kepada ‘Aisyah yang sedang berada dikamarnya, lalu
‘Aisyah menyisir rambut Rasulullah, padahal dia sedang haid” {Hr. Bukhari
187}
Berarti
Muhammad, bukan nabi suci, melainkan nabi yang tidak dapat menahan nafsu sexnya
sehingga istri-istrinya yang sedang mens dapat disetubuhinya, walaupun itu
dilarang oleh Al-Quran (Albaqarah 2: 222)
Jawaban>>>
Hadist yang di
‘kutip’ untuk menghujat rasulullah adalah menggambarkan bahwa ketika haid
‘Aisyah MENYISIR rambut beliau dan tidak melakukan persetubuhan, akan
tetapi mereka mengatakan Nabi dan ‘Aisyah bersetubuh
Surat Al Baqarah
tsb diturunkan atas jawaban dari pertanyaan yang ditujukan kepada Nabi Muhammad
kala itu bagaimanakah sekiranya memperlakukan wanita yang sedang haid, karena
kala itu pada zaman Jahiliyah orang yahudi / Majusi terlalu berlebih-lebihan
dalam menjauhi isterinya ketika datang bulan, mereka sama sekali tidak mau
makan, minum, duduk-duduk dan tinggal serumah dengan isterinya yang kebetulan
datang bulan. Sementara orang Nasrani melakukan / menyetubuhi wanita yang
sedang haid. Oleh karena itu Nabi Muhammad s.a.w. kemudian menjelaskan kepada mereka
maksud daripada ayat tersebut, dengan sabdanya sebagai berikut.
Saya hanya
perintahkan kepadamu supaya kamu tidak menyetubuhi mereka ketika mereka itu
dalam keadaan haidh; dan saya tidak menyuruh kamu untuk mengusir mereka dari
rumah seperti yang dilakukan oleh orang ajam.
6. Menjawab Tuduhan: Nabi Muhammad Bukan keturunan Nabi Ibrahim
Mereka mengatakan bahwa nabi tidakdari keturunan nabi Ibrahim, dengan alasan didalam Al-Qur’an tidak disebutkan secara nyata bahwa nabi adalah keturunan Nabi Ibrahim.
Mak jawabannya adalah:
Rasulullah, keturunan ke-61 dari
Nabi Ismail
Watsilah bin Asyqo berkata, aku
mendengar Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari
keturunan Ismail dan Allah memilih Quraisy dari keturunan Kinanah. Allah
memilih Bani Hasyim dari Quraisy dan Allah memilih aku dari keluarga Bani
Hasyim” (HR. Muslim dan At-Tirmidhi)
Hadith di atas, adalah informasi
dari Rasulullah, mengenai silsilah beliau.Dan tidak ada maksud, untuk
membangga-banggakan kemuliaan nasab yang dimilikinya.
Bani Hasyim – Suku Quraisy
– Bani Kinanah
Rasulullah berasal dari Bani
Hasyim, yang bertanggung-jawab dalam Pemeliharaan Ka’bah. Bani Hasyim
dinisbatkan kepada anak keturunan Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab
bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr (Quraisy). Rasulullah
sendiri adalah cicit dari Hasyim bin Abdu Manaf, dengan nasab : Muhammad
Rasulullah bin Abdullah bin Abdu Muthalib bin Hasyim.
Keluarga Bani Hasyim, merupakan
bagian dari Suku Quraisy, yang merupakan anak keturunan Fihr (Quraisy) bin
Malik bin Al Nadhar bin Kinanah. Sementara Suku Quraisy, merupakan pecahan dari
Bani Kinanah, yang berasal dari Kinanah bin Khuzayma bin Mudrikah bin Ilyas bin
Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan.
Nasab Muhammad Rasulullah
Melalui penelitian yang panjang,
akhir-akhir ini diperoleh data mutahir mengenai leluhur Rasulullah, yang
dimulai dari Adnan sampai kepada Nabi Ibrahim, yaitu :
Adnan bin Add bin Humaisi‘
bin Salaman bin Aws bin Buz bin Qamwal bin Obai bin ‘Awwam bin Nashid bin Haza
bin Bildas bin Yadlaf bin Tabikh bin Jahim bin Nahish bin Makhi bin Ayd bin
‘Abqar bin ‘Ubayd bin Ad-Da‘a bin Hamdan bin Sanbir bin Yathrabi bin Yahzin bin
Yalhan bin Arami bin Ayd bin Deshan bin Aisar bin Afnad bin Aiham bin Muksar
bin Nahith bin Zarih bin Sami bin Wazzi bin ‘Awda bin Aram bin Qaidar bin Nabi
Ismail bin Nabi Ibrahim (“Ar Raheeq Al Makhtum”, tulisan Syaikh Safi-ur Rahman
al-Mabarakpuri).
Sumber :
Sehingga Nasab Rasulullah sampai
kepada Nabi Ibrahim, adalah sebagai berikut :
Muhammad Rasulullah bin
Abdullah bin Abdu Muthalib bin Hasyim (cikal bakal Bani Hasyim) bin Abdu Manaf
bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr (cikal
bakal Suku Quraisy) bin Malik bin Al Nadhar bin Kinanah (cikal bakal Bani
Kinanah) bin Khuzayma bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin
Adnan bin Add bin Humaisi‘ bin Salaman bin Aws bin Buz bin Qamwal bin Obai bin
‘Awwam bin Nashid bin Haza bin Bildas bin Yadlaf bin Tabikh bin Jahim bin
Nahish bin Makhi bin Ayd bin ‘Abqar bin ‘Ubayd bin Ad-Da‘a bin Hamdan bin
Sanbir bin Yathrabi bin Yahzin bin Yalhan bin Arami bin Ayd bin Deshan bin
Aisar bin Afnad bin Aiham bin Muksar bin Nahith bin Zarih bin Sami bin Wazzi
bin ‘Awda bin Aram bin Qaidar bin Nabi Ismail bin Nabi
Ibrahim.
1 komentar:
iya betul mas....,
bahkan fitnah-fitnah seperti itu lebih banyak mereka lontarkan untuk menghancurkan islam,,,,,
Posting Komentar