Syarah Matan Aqidah Ath-Thohawiyah 79-84
Oleh : Nanang Imam Safi’i
79
وَنُؤْمِنُ بِمَلَكِ الْمَوْتِ الْمُوَكَّلِ بِقَبْضِ أَرْوَاحِ الْعَالَمِينَ
DAN KITA
BERIMAN KEPADA MALAIKAT MAUT, YANG DISERAHI TUGAS UNTUK MENCABUT RUH SELURUH ALAM
Syaikh Al Albani mengatakan
bahwa nama “malaikat maut” merupakan penamaan dari Al-Quran, adapun mengenai
nama “Izroil” yang populer dikalangan masyarakat dengan arti malaikat pencabut
nyawa, maka itu adalah isroilyat.[1]
Allah SWT berfirman,
قُلْ
يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ
تُرْجَعُونَ
Artinya : “Katakanlah:
"Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu,
kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan."
[As-Sajadah:11]
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا
وَهُمْ لَا يُفَرِّطُونَ
Artinya : “Sehingga
apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh
malaikat-malaikat Kami, dan malaikat- Malaikat Kami itu tidak melalaikan
kewajibannya.”[Al-An’am:61]
اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ
تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ
الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى
Artinya : “Allah
SWT memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum
mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan
kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan[2].” [Az-zumar:42]
Dalam sebagian ayat, Allah SWT menisbatkan kematian kepada malaikat
secara umum, dan dalam sebagian ayat yang lain Allah SWT menisbatkan hanya
kepada seorng malaikat. Ini menunjukan bahwa para malaikat tersebut memiliki
pemimpin (yang dalam hal itu) adalah malaikat maut.
Masalah kematian tak seorangpun yang menolak, sedangkan mengenai
malaikat maut dan para pembantunya, sebagian manusia mengingkarinya.[3]
Barangsiapa yang mengingkari adanya para malaikat secara umum, atau
mengingkari salah satu malaikat saja, maka dia adalah kafir karena berarti dia
telah mengingkari salah satu daru rukun iman.
80
وَبِعَذَابِ الْقَبْرِ لِمَنْ كَانَ لَهُ
أَهْلًا وَسُؤَالِ منكر ونكير فِي
قَبْرِهِ عَنْ رَبِّهِ وَدِينِهِ وَنَبِيِّهِ عَلَى مَا جَاءَتْ بِهِ الْأَخْبَارُ
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َ وعن الصحابة رضوان الله عليهم
DAN KAMI
(JUGA BERIMAN) KEPADA ADZAB KUBUR BAGI ORANG YANG BERHAK MENDAPATKANNYA, DAN
PERTANYAAN MALAIKAT MUNKAR DAN NANGKIR DIDALAM KUBURNYA ADALAH TENTANG RABBNYA,
AGAMANYA AN NABINYA, SEBAGAIMANA KABAR-KABAR YANG DATANG DARI RASULULLAH DAN
JUGA DARI DARA SAHABAT YANG MULIA
Allah SWT berfirman :
وَحَاقَ
بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ، النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا
وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ
الْعَذَابِ
Artinya : “Maka Allah SWT
memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir'aun beserta kaumnya
dikepung oleh azab yang Amat buruk. kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi
dan petang[1324], [4]dan
pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah
Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras". [Ghafir:45-46]
فَذَرْهُمْ
حَتَّى يُلاقُوا يَوْمَهُمُ الَّذِي فِيهِ يُصْعَقُونَ، يَوْمَ لا يُغْنِي
عَنْهُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا وَلا هُمْ يُنْصَرُونَ، وَإِنَّ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا
عَذَابًا دُونَ ذَلِكَ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لا يَعْلَمُونَ
Artinya : Maka biarkanlah
mereka hingga mereka menemui hari (yang dijanjikan kepada) mereka yang pada
hari itu mereka dibinasakan,46. (yaitu) hari ketika tidak berguna bagi mereka
sedikitpun tipu daya mereka dan mereka tidak ditolong.47. dan Sesungguhnya
untuk orang-orang yang zalim ada azab selain daripada itu. tetapi kebanyakan
mereka tidak mengetahui
Ini menunjukan bahwa seorang yang melakukan pelanggaran itu akan
mendapatkan balasan baik didunia maupun diakhirat.
Diriwayatkan oleh Al Barro’ Bin ‘Azib, Rasulullah bersbda :
Yang Artinya : “Kami berangkat bersama Nabi shalallahu ‘alaihiwasallam mengiringi
seorang jenazah Anshar. Lantas kami sampai pekuburan. Ketika tanah digali,
Rasulullah ShallAllah SWTu'alaihiwasallam duduk dan kami duduk di sekitarnya,
seolah-olah kepala kami ada burung-burung sedang tangan beliau membawa dahan
yang beliau pukulkan ke tanah. Beliau tengadahkan kepala beliau ke langit dan
berujar "Mintalah kalian perlindungan kepada Allah SWT dari siksa kubur
(beliau mengucapkannya dua atau tiga kali). Kemudian beliau sabdakan
"Seorang hamba mukmin jika berpisah dari dunia dan menghadapi akhirat,
malaikat dari langit turun menemuinya dengan wajah putih seolah-olah wajah
mereka matahari. Mereka membawa sebuah kafan dari kafan surga dan minyak wangi
dari minyak wangi surga hingga duduk disisinya (yang besarnya malaikat
tersebut) sejauh mata memandang. Kemudian malaikat maut alaihissalam datang
hingga duduk di sisi kepalanya dan berucap "Wahai jiwa yang tenang,
sambutlah olehmu ampunan Allah SWT dan keridhaan. Kata nabi, lantas jenazah
tersebut mengalir sebagaimana tetesan air mengalir dari mulut kendi dan
malaikat mencabutnya. Jika malaikat mencabutnya, ia tidak membiarkannya di
tangannya sekejap mata pun hingga ia cabut rohnya dan ia masukkan dalam kafan
dan minyak wangi tersebut. Maka si mayit meninggal dunia sebagaimana halnya
aroma minyak wangi paling harum yang ada dimuka bumi. Kata Nabi, malaikat
tersebut lantas membawa naik jenazah itu, hingga tidaklah mereka melewati
sekawanan malaikat selain mereka bertanya-tanya: "Oh, oh, oh, roh siapa
sewangi ini? Para malaikat menjawab "Amboi, ini roh si "A" anak
si "B", dan mereka sebut dengan nama terbaiknya yang manusia
pergunakan untuk menyebutnya ketika di dunia, begitulah terus hingga mereka
sampai ke langit dunia dan mereka meminta dibukakan, lantas dibukakan. Para
malaikat ahli taqarrub mengabarkan berita kematiannya kepada penghuni langit
berikutnya hingga sampai ke langit ke tujuh, lantas Alllah 'azza wajalla
bertitah "Tulislah catatan hamba-Ku di 'iliyyin dan kembalikanlah ia ke
bumi, sebab daripadanyalah Aku emncipta mereka dan kedalamnya Aku
mengembalikan, serta daripadanya Aku membangkitkan sekali lagi. Kata Nabi,
lantas rohnya di kembalikan ke jasadnya, kemudian dua malaikat mendatanginya
dan mendudukkannya dan bertanya 'Siapa Tuhanmu'. Ia menjawab 'tuhanku Allah SWT'.
Tanya keduanya "Apa agamamu?"agamu Islam." Jawabnya. Keduanya
bertanya "Bagaimana komentarmu tentang laki-laki yang diutus kepada kamu
ini? Si mayit menjawab "Oh, dia Rasulullah ShallAllah SWTu'alaihiwasallam.
Keduanya bertanya "darimana kamu tahu? Ia menjawab "Aku membaca
kitabullah sehingga aku mengimaninya dan membenarkannya. Lantas ada Penyeru di
langit memanggil-manggil "HambaKu benar, hamparkanlah surga baginya dan
berilah pakain surga, dan bukakanlah pintu baginya menuju surga, Kata Nabi,
maka hamba itu memperoleh bau harum dan wangi surga dan kuburannya diperluas
sejauh mata memandang. Lantas ia didatangi oleh laki-laki berwajah tampan,
pakainnya indah, wanginya semerbak, dan malaikat itu berucap
"Bergembiralah dengan kabar yang menggembirakanmu. Inilah hari yang
dijanjikan unukmu. Si mayit bertanya 'Lho, siapa kamu ini sebenarnya, rupanya
wajahmu adalah wajah yang emndatangkan kebaikan! si laki-laki tampan emnjawab '
Ow, aku adalah amalan salihmu. Lantas hamba tadi meminta " Ya rabbiku,
tolong jadikan kiamat sekarang juga sehingga aku bisa kembali menemui
keluargaku dan hartaku. Sebaliknya si hamba kafir jika berpisah dari dunia
(meninggal) dan menjemput akherat, ia ditemui malaikat langit yang wajahnya
kusam yang membawa kafan yang berwarna hitam legam terbuat dari rambut, mereka
duduk di sisinya yang malaikat tersebut besarnya sejauh mata memandang. Lantas
malaikat maut datang hingga duduk di kepalanya seraya membentak " Wahai
roh yang busuk, jemputlah kemurkaan Allah SWT dan kemarahan-Nya. Kata Nabi,
lantas jasadnya tercabik-cabik, dan malikat tersebut mencabut rohnya bagikan
garu (atau gancu) bermata banyak yang mencabik-cabik kain basah lantas
mencabutnya. Jika malaikat telah mencabutnya, ia tidak membiarkannya sekejap
mata pun hingga ia bungkus dalam kain hitam kelam dari rambut dan roh tersebut
pergi dengan bau busuk paling menyengat di muka bumi. Para malikat kemudian
menaikkannya, dan tidaklah mereka membawanya ke sekwanan malaikat di langit
selain malaikat langit berkomentar "Siapa roh busuk ini? Para malaikat
yang membawanya memnjawab ' Ini adalah si "C" anak si "D', dan
mereka sebut nama terbukunya yang sering manusia pergunakan untuk memanggil di
dunia hingga mayit tersebut sampai ke langit dunia dan langit dunia diminta
dibukakkan. Dan, langit dunia dibuka. Kemudian Rasulullah SallAllah SWTu'alaihiwasallam
membaca ayat " Tidak dibuka bagi mereka pintu langit dan tak bakalan
mereka masuk surga hingga unta masuk lubang jarum" (QS. Al-A'raf; 40
lantas Allah SWT 'azza wajalla berfirman 'tolong catatlah catatannya dalam
sijjin di bumi paling rendah. Kontan rohnya dibuang sejauh-jauhnya, kemudian
beliau membaca ayat "Siapa yang menyekutukan Alalh, maka seolah-olah dia
tersungkur dari langit lantas burung menyambarnya atau sebagaimana diterbangkan
angin di tempat jauh(QS.Alhaj; 31). Maka rohnya dikembalikan dalam jasadnya.
Kedua malaikat lantas mendatanginya dan mendudukkannya dan menginterogasi
"Siapa tuhanmu? ia menajwab "Bbbp,, saya tidak tahu? Kedua malaikat
itu bertanya lagi "Apa agamamu? Ia menjawab "Bbbppp,, saya tidak
tahu?? kedua malaikat bertanya lagi "bagaimana tanggapanmu mengenai
laki-laki ini yang diutus untuk kalian? Si mayit menjawab; ",, saya tidak
tahu? Lantas ada Penyeru langit memanggil-manggil "ia betul-betul telah
dusta! hamparkan baginya neraka! Maka malaikat membuka pintu neraka baginya dan
ia mendatanginya dengan segala panasnya dan letupannya. Sedang kuburannya
menjepitnya hingga tulang-tulangnya remuk. Kemudian ia didatangi oleh laki-laki
yang wajahnya menyeramkan, pakainnya lusuh, baunya busuk dan berujar;
"Bergembiralah engkau dengan segala hal yang menyusahkanmu. Inilah harimu
yang dijanjikan bagimu. Lantas si malaikat bertanya " Siapa kamu dengan
wajahmu yang sedemikian menyeramkan dan membawa keburukan ini? Lantyas si
laki-laki menjawab '; "aku adalah amalan jahatmu, dan ia berdoa " ya
rabb,. Jangan kiamat kau jadikan sekarang!. Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Numair Telah menceritakan kepada kami Al-A'masy Telah menceritakan kepada kami
Al Minhal bin Amru dari Ibn Umar Zadzan mengatakan; saya mendengar Al Barra'
bin 'Azib mengatakan, kami berangkat bersama Rasulullah ShallAllah SWTu'alaihi
wasallam menghadiri seorang jenazah anshar, lantas kami sampai di kuburan.
Ketika kuburan digali, kata Albarra', Rasulullah ShallAllah SWTu'alaihi
wasallam lantas duduk dan kami duduk bersamanya, lantas ia ceritakan
semisalnya. Dan beliau sabdakan, lantas malaikat mencabut rohnya sehingga
otot-ototnya dan kelenjar-kelenjarnya putus. Sedang ayahku mengatakan, dan
demikianlah Zaidah mengatakan. Telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin
'Amru dan Telah menceritakan kepada kami Za'idah telah menceritakan kepada kami
Sulaiman Al-A'masy Telah menceritakan kepada kami Minhal bin Amru Telah
menceritakan kepada kami Zadzan mengatakan, Al Barra' mengatakan, kami
berangkat bersama Rasulullah ShallAllah SWTu'alaihiwasallam mengunjungi jenazah
Anshar, lantas ia ceritakan maknanya, hanya ia dalam redaksinya Rasulullah
ShallAllah SWTu'alaihiwasallam bersabda ' seorang laki-laki yang pakaiannya
indah, wajahnya tampan. Sedang beliau sabdakan tentang orang kafir, maka ada
seorang laki-laki menjelma baginya dengan wajah menyeramkan dan bajunya lusuh.[5]
Diriwayatkan dari ibnu abbas;
مَرَّ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى قَبْرَيْنِ فَقَالَ
أَمَا إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا
أَحَدُهُمَا فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ لَا
يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ قَالَ فَدَعَا بِعَسِيبٍ رَطْبٍ فَشَقَّهُ بِاثْنَيْنِ
ثُمَّ غَرَسَ عَلَى هَذَا وَاحِدًا وَعَلَى هَذَا وَاحِدًا ثُمَّ قَالَ لَعَلَّهُ
أَنْ يُخَفَّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا
Artinya : "Rasulullah
shalallahu ‘alaihiwasallam melewati dua kuburan, beliau lalu bersabda:
"Ketahuilah, sesungguhnya dua mayat ini sedang disiksa. Dan mereka berdua
disiksa bukan karena melakukan dosa besar. Salah seorang di antara mereka
disiksa karena suka mengadu-domba sedangkan yang lainnya disiksa karena tidak
memasang satir saat kencing."[6]
Juga sabdanya lagi;
إذا
قبر أحدكم، أو الإنسان أتاه ملكان أسودان أزرقان، يقال لأحدهما: المنكر، وللآخر:
النكير
Artinya : “Jika seseorang diantara kamu telah dikuburkan,
maka ia didatangi dua malaikat yang gelap juga ada yang terang, diaktakan bahwa
dia itu adalah al munkar, dan yan lainnya bernaman annakir”.[7]
Begitulah beberapa dalil shorih yang menunjukan akan adanya adzab
dan nikmat dialam barzakh, menunjukan juga bahwa alam ini nyata, tidak
sebagaimana sebagian orang yang mengingkarinya. Dengan kata lain, alam itu ada
tiga macam;
a.
Alam dunia, yaitu negeri tempat beramal, mengumpulkan bekal, yang
baik atau mulia
b.
Negeribarzakh, yaitu negeri tempat singgah sementara. Inilah
sebabnya orang yang mengatakan (untuk orang yang dikuburkan) “tempatknya yang
terakhir” sangat keliru
c.
Negeri keabadian, yakni syurga dan neraka.
Yang menjadi kewajiban kita adalah menetepkan dan mengimaninya. Dan
kita tidak boleh membicarakan bagaimana keadaan didalamnya karena ia telah
masuk dalam alam lain (alam ghaib).
Adapun permasalahan tentang bagaimana ruh itu dikembnalikan, maka
ruh itu dikembalikan kebadan tidak sebagaimana biasanya orang memahaminya. dan
ruh itu mempunyai ikatan (keterkaitan) dengan badan sebanyak 5 macam, dan
kelimanya itu berbeda hukumnya,
·
Keterkaitan ruh keitka didalam perut ibu sewaktu menjadi janin
·
Keterkaitan ruh ketika sudah keluar dan memasuki alam dunia
·
Keterkaitan ruh ketika tidur
·
Keterkaitan ruh ketika dialam barzakh
·
Keterkaitan ruh dengan jazad ketika hari dibangkitkannya manusia,
dan yang ini adalah sesempurnanya ketekaitan antara keduanya.
Maka pada intinya, jika kita memikirkan dan mengandai-andari tentang
permasalan ini, kita akan mendapatkan masalah yang banyak. Dan pada intinya permasalah
mengenai seluk beluk ruh ini tidak ada seorangpun yang mampu untuk mencapainya,
sebagaimana Allah SWT berfirman :
Adapun soal yang diberikan di kuburanitu bukan hanya kepada ruh
saja, namun ruh dan jasad. Hal ini sebagaimana perkataan ibn jazm dan
selainnya. Dan pendapat yang paling parah mengenai ini adalah pendapat yang
mengatakan cuman jasadnya saja tanpa ruh, dan ini pendapat ini ditentang dengan
adanya dalil-dalil.
Dan di alam ini pula setiap manusia akan menempuh pertanyaan dari
para malaikat yang ditutus Allah SWT. Dua orang malaikat mendatanginya lalu
bertanya kepadanya tentang tiga perkata: “siapa rabb kamu?, “apa agamamu?” dan
siapa nabimu?”[8]
Jika dia menjawab benar, maka dia telah menang dan beruntung,
lubang kuburnya pun menjadi kebun dia antara kebun-kebun surga, kemudian di
akhirat dia menjadi penguni surga. Sebaliknya, jika dia tidak bisa menjawab,
dan tidak menjawab, maka kuburannya mnejadi salah satu lubang neraka. Kuburnya
disempitkan untuknya sampai tulang-tulang rusuknya remuk bersilangan. Orang
pertama tadi, diluaskan kuburnya sejauh mata memandang, dan pintu surga
dibukakan untuknya sehingga wangi dan semilir bau surga menghampirinya.
Sedangkan yang ini kuburannya disempitkan untuknya sampai tulang-tulang
rusuknya remuk bersilangan, lalu pintu neraka dibukkan untuknya sehingga panas
dan hembusan racunnya menghampirinya. Semoga Allah SWT melindungi kita semua.
Jawaban yang benar yang Allah SWT teguhkan pada orang yang mengucapkan
ialah, “rabbku adalah Allah SWT, agamku islam dan nabiku muhammad.
àMÎm6sVã ª!$# úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä ÉAöqs)ø9$$Î/ ÏMÎ/$¨V9$# Îû Ío4quptø:$# $u÷R9$# Îûur ÍotÅzFy$# ( @ÅÒãur ª!$# úüÏJÎ=»©à9$# 4 ã@yèøÿtur ª!$# $tB âä!$t±t ÇËÐÈ
Artinya : “Allah SWT meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan
yang teguh itu[788] dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah SWT
menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.ini
disebabkan iman kepada Allah SWT dan rasulnya, bukan karena belajar atau
berwawasan luas. Barangsiapa yang tidak memiliki iman, dia tidak akan bisa
menjawab, yaitu orang munafik yang menampakkan iman didunia dan menyimpan
kekufuran di dalam batinnya. Dan tidak akan bisa menjawab, dan hanya akan mengatakan,
ah ..... ah .... saya tidak tahu, aku mendengar orang mengatakan suseatu maka
aku mengatakannya. Orang tersebut kemudian dipukuli dengan pentungan dari besi
yang dapt didengar oleh semua makhluk kecuali manusia. Dan seandainya manusia
mendengarnya niscahya akan pingsan”.[9]
81
وَالْقَبْرُ رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ
الْجَنَّةِ أَوْ حُفْرَةٌ من حفر النيران
“Kubur adalah kebun indah di
antara kebun-kebun surga, atau (sebaliknya) dia adalah salah satu lubang
neraka.”
Orang mukmin berkata, “orang yang telah menjadi
tanah, bagaimana ia akan diazab sedangkan dia telah menjadi tanah ?” kami
katakan, “Allah SWT mahakuasa untuk menadzabnya sekalipun dia telah menjadi
tanah, dan mahakuasa untuk mengadzabnya (degnan cara) membakar tanah tersebut.”
Yang lain mungkin mengatakan, tidak semua orang mati dikuburkan.
Sebagian mereka ada yang ditenggelamkan di lautan, dan sebaigian ada yang
dimakan binatang buas, lalu bagaimana adzab akan mendatanginya? Kami menjawab,
“ya, dia pasti didatangi azab, dimanapun dia beada. Dia juga akan didatangi
oleh dua orang malaikat. Mengimaninya itu adlah wajib, dan termasuk beriman
kepada perkara-perkara yang ghaib, dan termasuk ke dalam beriman kepada apa
yang dikabarkan Allah SWT dan rasulnya.
Adzab kubur dan kenikmatannya ditopang oleh dalil, dari Al-Quran
dan assunnah yang periwayatannya mutawatir.
Adapun mu’tazilah, mereka tidak beriman kepada apa
yang terjadi di kubur; karena mereka hanya berpatokan pad akal. Merekalah yang
membangun permasalaah agama berdasarkan akal mreka. Mereka menamakan
dalil-dalil syar’i sebagai dzanniyah (sangkaan), sedangkan dalildalil akal
(nalar) bagi mreka adalah yakin. Begiutlah yang mereka katakan, sehingga mereka
adalah para pengikut akal. Mereka adalah mu’razilah dan orang-orang yang
mengikuti metodologi mereka di masa ini.
Dan ahlussunnah merketapkan sebagaimana apa yang dibawa oleh dalil,
dan sebaliknya tidak boleh mengingkari apa yang dibawa oleh dalil tersebut.[10]
Dan terkadang Allah SWT melihatkan kepada kita akan alam ini
(tentang poeristiwa di adzabnya manusia di alam kubur). dan jika ia menghendaki
untuk menampakannya kepada sebagian hambanya tentang adzab kubur,namun
seandainya Allah SWT melhatkan kepada manusia seluruhnya akan adzab kubur,
niscahya akanlupa juga akan tanggungngay dan keimanannya kepada yang ghaib,
kecuali ketika dia itu sudah dikuburkan. hal ini sebagaimana hadits yang
dikeluarkan oleh muslim,
Andai kalian tidak berlarian, niscaya aku berdoa kepada Allah SWT
agar memperdengarkan adzab kubur pada kalian seperti aku dengar. adapun hikmah
ini memiiki manfaat terhadap binatang-binatang aku mendengarnya dan aku mengetahuinya
pula.[11]
82
وَنُؤْمِنُ بِالْبَعْثِ وَجَزَاءِ الْأَعْمَالِ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالْعَرْضِ وَالْحِسَابِ وَقِرَاءَةِ الْكِتَابِ
وَالثَّوَابِ وَالْعِقَابِ وَالصِّرَاطِ وَالْمِيزَانِ
DAN KAMI
JUGA BERIMAK KEPADA HARI KEBANGKITAN (AL-BA’TS), PEMBALASAN AMAL PERBUATAN PADA
HARI KIAMAT, BERDIRI MENGHADAP ALLAH SWT DI PADANG MAHSYAR, PERHITUNGAN AMAL,
PEMBACAAN KITAB CATATAN AMAL, PAHALA DAN AZAN, JEMBATANNG (ASHIROTH) DAN JUGA
TIMBANGAN AMAL (AL-MIZAN)
Setelah memaluli alam barzakh, manusia akan
dibangkitkan kembali dari kubur mereka. Kubur-kubur tersebut mengumpulkan
jasad-jasadn dan menjagannya, dan saat hari kebangkitan telah tiba, maka Allah
SWT akan menghidupkan kembali jasad-jasad tersebut bagaimana dia menciptakan
pertama kali, tidka akan berkurang seseuatupun darinya. Allah SWT berfirman :
Artinya : “(yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran -
lembaran kertas. sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama Begitulah
Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati;
Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya.
Seandanya seseorang yang pernah mengenalnya melewatinya, maka dia
akan mengenalinya dan megnatakan, “ini adalah si fulan”. Kemudian Allah SWT
memerintahkan malaikat israfil untuk menupukan sangkakala yang kedua, maka
ruh-ruh akan berterbangan kepada jasad-jasadnya.
Padang masyar
Adalah tempat berkumpulnya semua ummat, dimana Allah SWT
mengumpukan orang-orang dari yang paling pertama sampai yang paling akhir
setelah dibangkitkan kembali. Allah SWT mahakuasa atas segala sesuatu.
Dalil-dalil akan adanya padang masyar, tempat dibangkitkannya
manusia seluruhnya.
a.
Dalil naql
Dan mereka selalu mengatakan: "Apakah bila Kami mati dan
menjadi tanah dan tulang belulang, Apakah Sesungguhnya Kami akan benar-benar
dibangkitkan kembali?. Apakah bapak-bapak Kami yang terdahulu (juga)?"
b.
Dalil ‘aql
1.
Artinya : “Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian
mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah
lebih mudah bagi-Nya. dan bagi-Nyalah sifat yang Maha Tinggi di langit dan di
bumi; dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (Ar-Rum:27)
Ayat
ini merupakan perumpamaan. Artinya, dzat yang telah menciptakan mereka dari air
yang hina, apakah tidak kuasa untuk menciptakan mereka dari tanah dan
mengembalikan mereka seperti sedia kala?
2. Artinya : “Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan
begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)? Bukankah Dia dahulu setetes mani yang
ditumpahkan (ke dalam rahim),kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah
SWT menciptakannya, dan menyempurnakannya,. lalu Allah SWT menjadikan
daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan. Bukankah (Allah SWT yang
berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati? (Al-Qiyamah:36-40)
Pembalasan amal perbuatan
hal ini sebagaimana yang telah berlalu; yaitu bahwasanya orang-oprang
yng berbuat baik akan mendapat keburukan tidak akan mendapatkan balasan
didunia, akan tetapi itu adalah diakhirat.
Allah SWT berfirman :
Atinya : “pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun
dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah SWT). [Al-Haqqah:18]
Mereka akan dihadapkan kepada Allah SWT dengan telanjang kaki dan
telanjang pakaian bahkan belum disunat (seperti pertama kali dilahirkan
didunia)
Prhitungan Amal
Yaitu : penetapan segala amal baik dan segala amal buruk. Dan ini
berkaitan dengan orang-orang mikmin. Sedangkan orang kafir, mereka tidak akan
ditimbang antara amal baik dan amal buruknya, akan tetapi akan ditetapkan
dengan segala dosa-dosa dan kekufurannya; karena dia sama sekali tidak memiliki
kebaikan.
Orang beriman, ada yang masuk syurga tanpa hisab (perhitungan
amal), ada pula yang hanya melalui perhitungan amal yang sedikit dan kemudian
kembali kepda keluarganya dengan penuh bagia. Inilah derajat orang-orang
beriman
Rasulullah bersabda:
من نوقش الحساب عذب
Artinya “barangsiapa yang dipertanyakan hisabnya akan diazdab.[12]
Catatan amal
Yaitu : lembaran-lembaran catatan amal perbuatan yang mereka
lakukan di dunia.
Allah SWT berfirman :
Artinya : “Dan diletakkanlah Kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang
bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka
berkata: "Aduhai celaka Kami, kitab Apakah ini yang tidak meninggalkan
yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan
mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). dan Tuhanmu tidak
Menganiaya seorang juapun".
Pahala dan siksa
Yakni : pahala untuk amal kebajikan, dan siksa untuk amal
keburukan.
Ashirath
Yakni : jembatan yang terbentang diatas neraka jahannam, yang lebih
tajam dari pedang lebih tipis kecil dari helai rambut, lebih panas dari bara
api; dimana manusia akan berjalan di atasnya, sesuai dengan amal perbuatannya.
Diantara mereka, ada yang melewatinya bagaikan kilat yang
menyambar, ada yang melewatinya bagaikan angin, ada yang berlalu bagikan kuda
jantan lilihan, ada yang berlalu bagaikan penunggang unta, ada yang berlalu
sambil berlari kecil dan ada pula yang dengan berjalan, juga ada yang
merangkak, ada yang tersnangkup pada besi bengkok dipinggir jembatan tersebut
dan kemudian dilemarkan ke dalam neraka. Semua ini adalah perkara ghaib, maka
orang tidak boleh mengikut sertakan akalnya didalamnya.
Allah SWT berfirman :
Artinya : “Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka
itu. hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang
yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam
Keadaan berlutut.” [Maryam:71-72]
Tentang ditimbangnya amal dan
timbagnan itu diulang berkali-kali dalam banyak ayat, dan inilah adalah di
antara keadilan Allah SWT, dan bahwasanya Allah SWT tidak akan mendzalimi
hambanya sedikitpun. Timbangan amal tersebut adalah hakiki adanya, yang memiliki
dua piringan: dimana kebaikan akan diletakan pada suatu piringan dan keburukan
juga akan diletakan pada suatu piringan dan keburukan juga akan diletakan pada
piringan yang lainnya, maka siapapun yang kebaikannya lebih berat berabrti dia
beruntung, dan sebaliknya orang yang keburukannya lebih berat, maka dia merugi.
Allah SWT berfirman :
Artinya
: “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka Tiadalah
dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) hanya seberat biji
sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah Kami sebagai Pembuat
perhitungan.” [Al-Anbiya:47]
83
وَالْجَنَّةُ وَالنَّارُ مَخْلُوقَتَانِ لَا
تَفْنَيَانِ أَبَدًا وَلَا تبيدان
SURGA DAN NERAKA ADALAH MAKHLUK, YANG KEDUANYA
TIDAK AKAN FANA DAN TIDAK AKANMUSNAH.
Surga
adalah negeri orang-orang yang bretakwa dan neraka adalah negerinya orang-orang
durjana.
Keduanya
adalah negeri abadi, dan keduanya adalah tetqap dan penghabisan. “dan
bahwasanya Allah SWT menciptakan surga dan neraka sebelum makhluk, dan
menciptakan penghuni bagi keduanya”. Surga dan neraka sudah diciptakan
sekarang, dan inilah pandangan ahlusunnah wal jama;ah. Allah SWT berfirman:
Artinya : “ Dan bersegeralah kamu kepada
ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” [Al-Imran:133]
Kata “اعدت”
(telah disediakan) dalam kedua ayat di atas bebentuk kata kerja lampau (fi’il
madhi). Dan nabi pernah suatu ketika bersama para sahabat beliau, dan tiba-tiba
mereka mendengar ada sesuatu yang terjatuh keras, maka beliau bersabda,
“tahukah kalian apa itu?” mereka menjawab, “Allah SWT dan rasulnya-lah yang
lebih mengetahui”. Beliau bersabda,
الَ هَذَا حَجَرٌ رُمِيَ بِهِ فِي النَّارِ مُنْذُ سَبْعِينَ خَرِيفًا فَهُوَ
يَهْوِي فِي النَّارِ الْآنَ حَتَّى انْتَهَى إِلَى قَعْرِهَا
Artinya : “Itu adalah batu yang dilemparkan
ke dalam neraka jahannam sejak tujuh puluh tahun, dan sekrang telah mencapai
keraknya.”[13]
Ini menunjukan bahwa
neraka telah diciptakan. Dan nabi jua bersabda mengenai panas dan dingin,
Artinya : “sesungguhnya keduanya
adalah tiupan dari neraka jahannam: satu tiup[an pada musim dingin dan itu
adalah puncak paling dingin yang lkalian rasakan, dan satu tiupan pada musim
panas dan itu adalah cuaca paling panas yang kalian rasakan”[14]
Demikian
pula orang yang mati di dalam kuburnya, dibukakan untuknya pintu syurga, dan
orang kafir dibukakan pintu nereka. Ini menunjukan telah adanya syurga dan
neraka. Para pengikut kesesatan mengingkari hal ini, dan mereka mengatakan,
surga dan neraka akan diciptakan pada hari kiamat.[15]
Ketahuilah, bahwa neraka itu ada dua macam;
neraka yang tidak kekal (fana) dan neraka yang kekal selamanya tidak pernah
hilang. Dan yang pertama itu adalah neraka untuk para ahli maksiat dan pelaku
dosa dari kalangan orang muslim. Dan yang kedua itu adalah nerakanya
orang-orang kafir dan musyrikin. Dan ini adalah ringkasan dari kitab al wabil
ashoib yang dikarang oleh ibnul qoyyim. Dan yang demikian itu benar, tidak
diragukan lagi.[16]
84
والخير والشر مقدران على العباد
KEBAIKAN DAN KEBURUKAN
DITAKDIRKAN ATAS HAMBA-HAMBA
Syarh dari matan ini sudah dijelaskan dalam
masalah qadar.
Kebaikan dan kebuirukan adalah karena takdir Allah
SWT; karena tidak ada sesuatupun yang terjadi di alam semesta in kecual i
karena qadha dan qadar Allah SWT. Ini harus diimani.
Allah SWT menciptakan kebaikan dan keburukan
untuk suatu hikmah.
Allah SWT berifrman :
Artinya
: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan
keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya kepada
kamilah kamu dikembalikan”. [Al-Anbiya:35]
Dengan itulah bedanya orang-orang yang
bertauhid dan berserah diri kepada Allah SWT dengan orang-orang kafir, syirik
dan ateis, yang seandainya tidak ada kebaikan niscahya tidak akan ada
perbedaan.
Kebaikan dicintai Allah SWT, diciptakannya dan
ditakdirkaknnya. Sebaliknya keburukan dibenci Allah SWT dan dimurkainya, akan
tetapi Allah SWT menciptakan dan menakdirkannya untuk suatu hikmah, yaitu
sebagai cobaan dan ujian. Seandainya tidak ada keburukan, niscahya tidak akan
tampak kekufuran dan permusuhan kpada para nabi dan rasul, dan sebaliknya jika
tidak ada kebaikan, niscahya tidak akan tampak adanya jihad, amar makruf nahi
munkar, loyalitas dan untuk suatu hikmah; agar manusia dapat dibedakan.
Allah SWT berfirman;
Artinya
: “Janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang segera menjadi
kafir[252]; Sesungguhnya mereka tidak sekali-kali dapat memberi mudharat kepada
Allah SWT sedikitpun. Allah SWT berkehendak tidak akan memberi sesuatu bahagian
(dari pahala) kepada mereka di hari akhirat, dan bagi mereka azab yang besar.” [Al-Imran:176]
Wallohu A’lam
Referensi :
1.
Muhammad Nashirudin Al Albani, Matan 'Aqidah Athohawiyah Bita'liqil
Al Albani
2.
Syarah Matan ‘Aqidah
Ath-Thohawiyah Oleh Syaikh Ibn Abi Al ‘Izz, software maktabah syamilah
3.
Syarah Matan Aqidah
Ath-Thohawiyah Oleh Syaikh Fauzan
[1] Muhammad Nashirudin Al Albani, Matan 'Aqidah Athohawiyah
Bita'liqil Al Albani, Maktabah Al Islami, Beaureut, tahun 1414 H, software maktabah syamilah
[2] Maksudnya:
orang-orang yang mati itu rohnya ditahan Allah SWT sehingga tidak dapat kembali
kepada tubuhnya; dan orang-orang yang tidak mati hanya tidur saja, rohnya
dilepaskan sehingga dapat kembali kepadanya lagi.
[3] Syarh Aqidah Athohawiyah Oleh
Syaikh Fauzan Bin Fauzan Al Fauzan, hal 273
[4] Maksudnya: dinampakkan kepada mereka neraka pagi dan petang
sebelum hari berbangkit.
[5] Kitab Ahmad Hadist No – 17803, .
[6] Kitab Muslim Hadist No – 439
[8] Hadits riwayat ahmad (4/287,295)
[9] Syarh Mutun ‘Aqidah Athohawiyah, Syikh Sholah Bin Fauzan Al Fauzan.
[10] Syaikh Fauzan
[12] Hr Bukhori No 6536
[16] Syaikh Al Albani, Mutun ‘Aidah Ath-Thohawiyah Bita’liqil Albani, hal 73, software maktaban syamilah
0 komentar:
Posting Komentar