Puasa Enam Hari di Bulan
Syawal
Makalah Ke-30
Makalah Ke-30
Syariat
menganjurkan untuk melaksanakan puasa selain puasa ramadhan, diantaranya adalah
puasa enam hari di bulan syawal. Puasa ini tidak disyaratkan dilaksanakan
secara berturut-turut. Karena puasa ini setara dengan puasa satu tahun penuh.
Diriwayatkan dari Abu Ayyub al-Anshori
ra, Rasulullah saw bersabda:
من
صام رمضان ثم أتبعه ستا من شوال كان كصيام الدهر
“Barang
siapa berpuasa pada bulan Ramadhan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari
di bulan syawal, maka ia seperti puasa satu tahun penuh.”[1]
Dikatakan
seperti berpuasa satu tahun penuh, karena satu kebaikan itu dilipatgandakan
menjadi sepuluh kali lipatnya. Puasa bulan Ramadhan sebanding dengan puasa
sepuluh bulan dan puasa enam hari syawal sebanding dengan puasa dua bulan.
Jadi, jumlahnya sebanyak dua belas bulan. Sebagaimana hadits Tsauban dari Nabi
saw, beliau bersabda:
من
صام رمضان فشهر بعشرة أشهر وصيام ستة أيام بعد الفطر فذلك تمام صيام السنة
“Barangsiapa
yang berpuasa pada bulan Ramadhan, maka satu bulan sebanding dengan sepuluh
bulan, ditambah puasa enam hari setelah idul fithri, berarti genap berpuasa
satu tahun penuh.”[2]
Banyak
para ulama yang mengatakan, puasa enam hari syawal ini adalah puasa sunnah,
diantaranya asy-Syafi’i dan Ahmad. Sementara Abu Hanifah, Abu Yusuf dan Malik
mengatakan hukumnya adalah makruh karena dikhawatirkan akan dianggap wajib
seperti puasa Ramadhan. Alasan seperti ini tidak dapat diterima karena
bertentangan dengan hadits yang dengan gamblang menyatakan bahwa puasa tersebut
hukumnya adalah sunnah. Kemudian kekhawatiran yang mereka sebutkan hanyalah
terletak di awal bulan syawal. Adapun di akhirnya sudah dipisahkan dengan Idul
Fitri yang tidak dibolehkan berpuasa pada hari itu.[3]
Bolehkah melaksanakan puasa enam
hari syawal sebelum mengqadha puasanya bila masih memiliki hutang puasa
Ramadhan?
Zhahir
hadits Abu Ayyub ra yang lalu menunjukkan, keutamaan puasa satu tahun hanya diperoleh
bagi mereka yang telah menyelesaikan puasa Ramadhan dan melanjutkannya dengan
puasa enam hari di bulan syawal. Oleh karena itu, tidak boleh mendahulukan
puasa enam hari tersebut sebelum mengqadha puasa Ramadhannya.[4]
Penulis berkata: kecuali bila dikatakan bahwa sabdanya, “Kemudian
dilanjutkan dengan puasa enam hari syawal.” Terucap secara umum, dan tidak
memiliki konteks (mafhum) apapun; maka ketika itu, maka boleh melaksanakan
puasa enam hari syawal walalupun belum mengqadha puasa Ramadhan. Terutama
apabila bulan syawal terasa sempit bagi seseorang jikalau harus mengqadha
terlebih dahulu. Ini berarti hadits Tsauban mengandung makna mutlak. Wallahu
a’lam.
Sumber:
·
Shahih Fiqih Sunnah, Karya Abu
Malik Kamal bin as-Sayyid Salim, Jilid II
0 komentar:
Posting Komentar