Jumat, 30 November 2012

Posted by UKM Al-Islam 0 Comments Category:

24. HURUF HURUF YANG DIGUNAKAN SEBAGAI KHILAF (PERBEDAAN) DALAM MADZHAB HAMBALI


HURUF HURUF YANG DIGUNAKAN SEBAGAI KHILAF (PERBEDAAN) DALAM MADZHAB HAMBALI
Ada tiga macam yakni[1] :
1.      (حتى)  : untuk khilaf  kuat
Contohnya :  perkataan mereka, “tidaklah diperbolehkan sholat pada waktu waktu yang dilarang sampai ada sebab”.
Perkataan ini menunjukan perbedaan bagi mereka yang mengatakan bolehnya sholat dengan adanya sebab-sebab, dan ia diriwayatkan dari imam ahmad rohimahulloh. Dan juga dipiih oleh syaikh taqiyuddin, dan sekumpulan para shohabah.
2.      (ان)  : untuk khilaf sedang
Contohnya : perkataan mereka, “jikalau kondisi lemah dan sakit ketika haji fardhiyah maka boleh diwakilkan, (ان)  walaupun ia telah sembuh setelah wakilnya ihrom”.
Perkataan ini adalah isyarat untuk khilaf bagi yang mengatakan tidak boleh, dan ini adalah pendapat madzhab sebagaimana terdapat dalah al iqna’ dan al muntaha
3.      (لو) :  untuk khilaf lemah
Contoh : perkataan mereka, “dimakruhkan adzan dan iqomah bagi perempuan (لو) walaupun tanpa mengangkat suara”
Perkataan ini mengisyaratkan untuk khilaf bagi yang mengatkan tidaklah makruh ketika tidak mengangkat suara dan ini berdasarkan qiyas untuk tanbih (sebagai peringatan), dan ini adalah perkataan ibnu ‘uqail dan selainnya.

SUMBER SUMBER FIQIH MADZHAB HAMBALI

Diantara karangan kitab yang terkenal dalam madzhab hambali yaitu,
1.      Mukhtashor al khiroqiy, milik Abi Al Qosim ‘Umar Bin Al Husain Bin ‘Abdillah, wafat tahun 334 H
Kitab mukhtashor ini adalah kitab yang pertama kali ditulis dalam fiqih Hambali, dan belum ada kitab yang digunakan sebelum kitab ini. Serta belum ada kitab yang diperhatikan sebelumnya seperti kitab ini. Dan kitab ini terkenal di kalangan madzhab Imam Ahmad pada ulama ulama terdahulu dan ulama pertengahan (tengah abad)
Adapun syarah yang paling agung juga yang paling terkenal adalah “Al Mughniy” milik Ibnu Qudamah[2]
2.      Al Mustau’ib milik Al ‘Alamah Muhammad Bin Abdillah Bin Husain Assamuriy, wafat tahun 616 H.
Kitab ini lafadznya ringkas namun faidah dan maknanya banyak. Pengarang kitab ini menyebutkan dalam khutbahnya bahwasanya ia mengumpulkan banyak kitab ke dalamnya yakni : Mukhtasor Al Khiroqiy, tanbih milik Kholal, Al Irsyad milik Ibnu Abi Musa, Al Jami’ Ashoghir, Al Khishol Llil Qodhiy Abi Ya’liy, Al Khishol milik Albana, kitab Al Hidayah milik Abi Alkhothob, dan kitab Attadzkiroh milik Ibnu ‘Uqail.
3.      Al kaafi milik Syaikh Mauqifuddin Ibnu Qudamah
Kitab ini adalah kitab yang menyebutkan masalah furu’uddin (cabang-cabang agama), disertai dengan penyebutan dalil dan riwayat pula.
4.      Alhidayah milik Abi Al Khottob Al Kiludzaniy Mahfudz Bin Ahmad, wafat tahun 510 h.
5.      Al Muharror milik Imam Majd Addin Abnu Taimiyyah yang mana beliau melihat dari kitab Al Hidayah milik Abi Al Khottob
6.      Al Maqna’ milik Maufiquddin Al Maqdisi. Ini adalah kitab yang penuh dengan dalil sereta ta’lil.
Faidah faidahnya :
Maufiqquddin dalam kitab karangannya memperhatikan 4 kitab cetakannya.
Beliau mengarang “Al’umdah” untuk kalangan pemula, “Al Muqna’” untuk kalangan diatas pemula, “Al Kaafiy” untuk kalangan muthawasth (sedang), kemudian mengarang “Al Mugniy”. Untuk yang tingkatannya lebih tinggi dari yang muthawasith.[3]
7.      Al Furu’ milik Syaikh Syamsyuddin Muhammad Bin Muflih wafat thaun 763 h, ini adalah kitab yang penting juga bermanfaat.
8.      Muntaha Al Irodaat Fi Jam’i Al Munqona’ Ma’a Attanqiih Wa Ziyaadaat milik Syaikh Taqiyyudin Muhammad Bin Ibrohim Al Futuhiy Al Misyriy Asyahir Biibninnajar, wafat tahun 972 h.kitab ini merupakan pegangan bagi ulama ulama mutaakhirin dalam madzhab hambali, dan di dalamnya terdapat fatwa fatwa dari mereka.
9.      Syarah Muntaha Al Irodaat milik Syaikh Manshur Al Buhutiy Syaikh Hanabilah di Mesir, wafat tahun 1051 H.
Keistimewaan kitab ini adalah dengan terdapatnya nash yang detil dan juga dalil, serta ta’lil ketika disebutkan banyak permasalahan.
10.  Al Iqna’ Litholabil Iqna’milik Al Muhaqoq Musa Bin Ahmad Al Hajariy, wafat tahun 968 H
11.  Kasyaful Qina’. Kitab ini tentang mutun  al iqna’juga  milik Albuutiy
12.  Ru’usul Masaail Au Kitab Al Khilaf Ashoghor. Milik Al Imam ‘Abdul Kholiq Bin Isa Al Haasyimiy wafat pada tahun 470 H.
13.  Asyafi’i-Asyarh Al Kabir milik Imam ‘Abdurrohman Bin Abi ‘Umar Muhammad Bin Ahmad Bin Qudamah Al Maqdisi, wafat tahun 682 H, isinya merupakan syarah dari kitab Al Muqna’ milik Ibnu Qudamah
Di dalamnya terdapat dua faidah yakni :
Yang pertama : terdapat tiga matan yang memuat reportasi yang penting dalam fiqih hambali yakni :
a)      Mukhtasor Al Khiroqiy
Sebagaimana kitab ini masyhur pada ulama ulama terdahulu dan telah tersebar di penjuru timur dan barat, maka kitab inipun masyhur pula dikalangan madzhab. Dan ketenaran kitab khiroqiy ini sampai tahun 900, ini sama halnya ketika Al Qhodhiy ‘Alauddin Al Mardawiy mengarang kitab attanqihul musyabba’. Kemudian setelahnya datanglah Ibnunnajah Asyahir denga kitabnya Al Futuhiy. Maka dikumpulkanlah Al Muqna’ dengan Attanqih di dalam sebuah kitab yang dinamakan Muntaha Al Irodat Fie Jam’il Manqa’ Ma’attanqoh Wa Ziyadaat. Kemudian manusia menetapi kepada kitab tersebut. Dan mereka berpindah kepada kitab kitab yang sama dari kitab ulama terdahulu.[4]
b)      Kitab kitab pegangan ulama mutaakhir dalam madzhab hambali
1)      Attanqih Al Masyba’ Fie Tahriri Ahkamil Maqna’ milik Syaikh ‘Alauddin Al Mardawiy, wafat tahun 884 H
2)      Al Iqna’ Fie Fiqih Al Imam Ahmad Milik Syaikh Musa Bin Ahmad Al Hajawiy Al Maqdisi, wafat tahun 967 H
3)      Muntahal Irodaat Fie Jam;Il Maqna’ Ma’a Attanqiihi Wa Ziyaadaati milik Taqiyyudin Muhammad Bin Ahmad Al Futuuhiu yang terkenal dengan sebutan Ibnu Najjar, wafat tahun 972 H.

KAMUS ISTILAH-ISTILAH DALAM FIQIH HAMBALI
1)      Kitab Al Mutla’ ‘Alaa Abwabil Maqna milik Syaikh Muhammad Bin Abil Fath Al Ba’liy Alhambaliy, wafat tahun 709 hH.
Kitab ini adalah penjelasan dari istilah istilah fiqih juga kata kata asing yang terdapat  dalam kitab al maqna’ karangan ibn qudama.
Di dalam kitab ini penulis juga menyertakan dalam pembahasan lughoh (bahasa), dan ternukil dari kitab ini faidah faidah yang menunjukan akan kebagusannya dalam bahasa serta adab. Di dalamnya juga disebutkan perkataan perkataan gurunya yakni al imam muhammad bin malik rohimahulloh. Selanjutnya ia merapikan kitabnya pada banyak bab (Al Muqna’) dan ia melampirkan pula terjemahan sebagaimana yang telah disebutkan di Al Muqna’ dari al a’lam. Maka terbitlah kitabnya dengan tujuan yeng elok.[5]
2)      Addarunnaqiy Fie Syarhi Alfadz Al Khorqy milik Syaikh Yusuf Bin Abdil Hadiy.
Pengarang kitab ini mencontoh pemiik kitab Al Muthla’, ia merapikan pada bab bab nya dan kitab ini bermanfaat pada setiap babnya.
3)      Al Hajawiy mengarang kitab Al Iqna’

ISTILAH  SEBUTAN NAMA (ULAMA)

1.      Al Qohiy
 Ulama hambali sejak masa Al Qhodhiy Abi Yu’la sampai pertengahan 108 menggunakan lafadz Al Qodhiy ini dengan mengartikan bahwa Al Qodhiy adalah syaikh pada zamannya yakni Muhammad Bin Al Husain Al Farroi yang dijuluki Abi Yu’la Al Kabiir. Dan seperti inilah pabila dikatakan Abu Yu’laa.
Dan jika dikatakan Abuu Yu’laa Ashoghir maka maksudnya adalah anaknya Muhammad pemilik thobaqot.
Adapun ulama mutaakhir seperti pemilik kitab Al-Iqna’ dan Al Muntahiy serta ulama ulama setelahnya mereka memberikan artian dari lafadz Al Qodhiy ini dengan Al Qodhiy ‘Alauddin ‘Aliy Bin Sulaiman Al Mardawiy Tsumma Asholihiy.
2.      Abu Bakar
Jika disebutkan kata Abu Bakar maka maksudnya adalah Ahmad Bin Muhammad Bin Al Hijaj Al Marwadzi yang wafat pada tahun 275 h
3.      Asyaikh
Ulama mutaakhirin mengartikan bahwa yg dimaksud Asyaikh adalah Maufiquddin Abu Muhammad ‘Abdillah Bin Qudamah Al Maqdisiy wafat tahun 275
Albuhutiy berkata di dalam kitab syarh Al Iqna’ ulama mutaakhirin seperti pengarang kitab Al Furu’, Al Faaiq, Alikhtiyaroot dan selainnya memberikan pengertian bahwa yang dimaksud dengan Sayikh adalah Syaikh Al ‘Alamaah Mauqifuddin Abnu Qudamah Rohimahulloh.
Dan Ibnu Badroon berkata, “ulama mutaakhirin banyak menjelaskan bahwa maksud syaikh disini adalah Ibnu Taimiyah, dan diantara yag mengatakannya Adalah Ibnu Qundus di dalam Hawasyiy (Al Furu’)[6]
4.      Lafadz Syaikhuna
Ibnu ‘Uqail dan Abu Khottob mengartikan lafadz ini dengan Al Qodhiy Abu Yu’laa. Akan tetapi Ibnu Qoyyim dan Ibnu Muflih (pengarang kitab Al Furu’) mengartikan bahwa maksudnya adalah Syaikh Islam Ibnu Taimiyyah
5.      Lafadz Syaikhuna
Ulama mutaakhirin mengartikan bahwa maksud dari kedua syiikh itu adalah :
a.       Maufiquddin Ibnu Qudamah Rohimahulloh
b.      Madjuddin ‘Abdussalam Ibnu Taimiyyah Wafat Tahun 652 H
6.      Asyarih Ataupun Shohibusyarih
Ulama mutaakhirin mengartikan bahwa maksudnya adalah Syaikh Syamsyuddin Ibnu ‘Abdirrohman Bin Syaikh Abii ‘Umar Al Maqdisi wafat tahun 682 H, dan ia adalah keponakan juga murid dari Al Maufiq,
7.      Al Hajjah
Yakni muhammad Bin Abii Al Mukarrom Al Fadhl Abu ‘Abdillah ia mendapat julukan Bihaauddin namun terkenal dengan Al Hajjah, wafat tahun 617 H.
8.      Annadzim
Ia adalah Muhammad Bin Abdillah Al Qowiy Bin Badroon Al Maqdisiy ia punya kitab Mandzumatul Adab, ada yang besar juga ada yang kecil, wafat tahun 699 H,
9.      Al Qodhiy Asyahid
Ia adalah Muhammad Bin Muhammad Bin Alhusain Bin Muhammad Al Farroi salah satu dari tiga anak Al Qodhiy Abi Yu’la dan ia memiliki tingkatan seperti Hambali dan ia juga ketua pembahasan masail (masalah masalah) dll. Beliau meninggal dibunuh di rumahnya sendiri yang mana ketika itu ia tidur sendirian kemudian datang pencuri masuk kerumahnya dan mengambil harta benda miliknya kemudian ia pun dibunuh ditangan pencuri tersebut pada tahun 562 H.
10.  Qodhiy Al Aqoolim
Ia adalah ‘Abdul ‘Aziz Bin ‘Aliy  Al Bakriy dan dikenal dengan Ibnul’izzi Al Maqdisi, dan ia dinamai dengan sebutan Al Qodhiy Al Aqoolim. Wafat tahun 846 H.
11.  Syaikhul Madzhab Atau Syaikh Al Hanabilah Fie Al Mishro
Ia adalah manshur Bin Yunus Bin Sholahuddin Abusa’adaat Al Bauhutiy pengarang Kitabkasyaful Qina’ dan selainnya dari kitab kitab penting, wafat tahun 1051 H.
12.  Al Khiroqiy
Ia adalah ‘Umar Bin Al Husain Bin ‘Abdillah Al Khiroqiy dinisbatkan kepada bai’ al khorq pemilik kitab Almukhtshor yang terkenal. wafat tahun 334 H.
13.  Al junnah
Ia adalah Muhammad Bin ‘Abdul Qodir Bin ‘Utsman Annabasiliu yang terkenal dengan sebutan Al Junnah salah seorang murid dari Ibnu Qoyyim dan ia memiliki kitab kitab yang bagus. Wafat tahun 629 H.
14.  Ibnu Nuqthoh
Yakni Muhammad Bin ‘Abdul Ghoniy Bin Abi Bakar Bin Syuja’ Al Baghdadiy yang dikenal dengna sebutan Ibnu Nuqthoh. wafat tahun 629 H
15.  Ibnu Sunainah
Yakni Muhammad Bin Abdillah Assamiriy yang unggul dalam bidang fiqh dan ilmu waris. Wafat tahun 616 H.
16.  Annajm
Yakni Muhammad Bin Hamdan Bin Syubaib Al Harooniy, wafat tahun 695 H.
17.  Al qothb
Yakni Muhammad Bin Mas’ud Asyirooziy Qothbuddin. Wafat tahun 710 h.
18.  Taqiyyudiin
Ulama mengartikan bahwa ia adalah Ahmad Bin ‘Abdul Haliim Bin Taimyyah. Ia mendapat julukan sebagai Syaikhul Islam, Asy Syaikh, Syaikhuna, Ibnu Taimmiyah, dan Abii ‘Abbas Ibnu Taimiyyah. Wafat tahun 728 H
19.  Al Fakhr
Yakni Isma’il Bin ‘Aliy Bin Husain di sebut dengan Ibnu Wafaai, dan Ibnu Masyithoh Al Baghdadi Abu Muhammad Fakhruddin. Wafat tahun 610 H.
20.  Al Banaa Atau Ibnu Al Banaa
Yakni Abuu ‘Aliy Al Husain Bin Ahmad Bin ‘Abdil ‘Aziz Al Baghdadi. Wafat tahun 471 H.
21.  Shohibul Wajiz
Yakni Al Hasan Bin Yusuf Bin Muhammad Addujailiy Al Baghdadiy pengarang kitab Al Wajiz di dalam pembahasan fiqh, wafat tahun 732 h.
22.  Shohibul Balaghoh Fiel Fiqih
Yakni Alhusain Bin Al Mubarook Bin Muhammad Al Baghdadiy, wafat tahun 631 H.
23.  Ghulamul Khilal
Yakni ‘Abdul ‘Aziz Bin Ja’far Bin Ahmad, ia punya tafsir, syafi’i, dan tanbih fiel fiqh. Wafat tahun 363 H.
24.  Al Khilal
Yakni Ahmad Bin Muhammad Bin Haruun Abu Bakaar pemilik kitab Al-Jami’, Al ‘Alal, Assunnah, dll. ia juga mengumpulkan riwayat dari Imam Ahmad dalam kitabnya Al Jami’. Dan ia mengkalkulasi semua fiqih hambali kemudian menukilnya.
Ia senantiasa terus menjaga seluruh Ilmu Ahmad Bin Hanbal. bahkan ia bersafar untuk kepentingan tersebut, dan ia menulisnya dengan ‘aiyatan dan naazilatan “meninggikan dan menurunkan”. Adapun makna dari ‘aliyatan wa nazilatan adalah bahwasanya ia meriwayatkan dari sebagian shohabat ahmad, dan sebagian dari yang selainnya. Ia meninggal pada tahun 311 H.
25.  Ibnu Ahmad
Yakni Al Hasan Bin Haamid Bin ‘Aliy Al Baghdadiy ustadznya  Al Qhodhiy Abii Yu’laa. Ia memiliki kitab Al Jaami’ Fiel Madzhab, dan syarh Al Khiroqiy. Wafat tahun 403 H.
26.  Al Atsromt Riwaya
Yakni Ahmad Bin Muhammad Bin Haanai Ath Thoiy salah satu dari orang orang yang menukil riwayat Imam Ahmad, wafat setelah tahun 206.

Tambahan
Apa yang telah saya (pengarang kitab) sebutkan tadi adalah sebagian dari sebutan sebutan para ulama di dalam madzhab Hambali, dan masih terdapat banyak lagi nama nama yang disebutkan oleh pemilik kitab Thobaqhot Hanabilah, dan Ibnu Badroon di dalam kitabnya Al Madkhol.



[1] Attuhaffah assunnah fiel faqaid, wal qowa’idul fiqhiyyah
[2] Lihat kitab al madkhol hal 424
[3] Lhat al madkhol hal 433, 434
[4] Lihat kitab Al Madkhol hal 334
[5] Al madkhol milik Ibnu Badran hal 436, 437
[6] Lihat kitab Al Madkhol hal 410

0 komentar:

Posting Komentar