Jumat, 30 November 2012

Posted by UKM Al-Islam 0 Comments Category:

28. BEBERAPA METODE DALAM PEMBUKUAN HADITS


BEBERAPA METODE DALAM PEMBUKUAN HADITS

Para penyusun (mushonif) hadits menggunakan berbagai metode yang berbeda dalam penulisan hadits, berikut beberapa diantara metode tersebut yang palinh mendasar,

A.    Metode Al-Masanid
Al-Masanid adalah bentuk jamak dari kata musnad, maksudnya adalah kitab-kitab yang terkumpul didalamnya hadits-hadits tiap sahabat secara terpisah, baik itu hadits shahih, hasan, maupun do’if. Susunan nama-nama sahabat yang terdapat dalam Al-Musnad terkadang tersusun sesuai urutan huruf hija’iyah, kabilah, yang yang terlebih dahulu masuk Islam, atau sesuai nama kota. Para penulis Al-Musnad, terkadang hanya membatasi hadits-hadits salah seorang sahabat atau sebuah jama’ah sahabat yang mengikuti suatu peristiwa diantara peristiwa yang ada, seperti sepuluh sahabat yang dikabarkan akan masuk surga.
Diantara beberapa Al-Masanid yang paling masyhur adalah
1.      Musnad Abu Daud Ath-Thayalisi (w. 204 H)
2.      Musnad Abu Bakr Al-Humaidi (w. 219 H)
3.      Musnad Imam Ahmad (w. 241)
4.      Musnad Abu Bakr Al-Bazari (w. 292 H)
5.      Musnad Abu Ya’la Al-Mushalli (w. 307 H)
B.     Metode Al-Ma’ajim
Al-Ma’ajim adalah bentuk jamak dari kata mu’jam, adapun menurut istilah ahli hadits, kitab yang disebutkan didalamnya hadits-hadits dengan urutan sesuai nama-nama sahabat, syaikh (guru) mushanif, atau kota-kota sesuai dengan urutan huruf mu’jam.
Diantara beberapa Al-Ma’ajim yang paling terkenal adalah
1.      Al-Mu’jam Al-Kabir, milik Thabrani (w. 360 H)
2.      Al-Mu’jam Al-Ausath, juga milik beliau
3.      Al-Mu’jam Ash-Shoghir, juga milik beliau
4.      Mu’jam Al-Buldan, milik Abu Ya’la Al-Musholli (w. 307 H)
C.    At-Tashnif (kodifikasi) Sesuai Bab dalam Agama Secara Keseluruhan Sebagaimana Halnya dengan Al-Jawami’
Al-Jawami’  adalah suatu kitab yang penulisnya mengumpulkan berbagai hadits didalamnya dan mengurutkannya sesuai bab yang terdapat dalam masalah agama, maka didalamnya terdapat beberapa bab dalam Iman, thaharah, Ibadah, muamalah, pernikahan, siyar, dsb
Diantara Al-Jawami’ yang paling terkenal adalah
1.      Al-Jami’ Ash-Shahih, milik Syaikh Al-Muhaddits Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il Al-Bukhari (w. 256 H)
2.      Al-Jami’ Ash-Shahih, milik Al-Imam Abu Al-Husain Muslim bin Al-Hajjaj (w. 261 H)

D.    At-Tashnif (kodifikasi) Sesuai dengan Bab-Bab Fikih
Ini adalah salah satu bentuk mushanafat (karya tashnif) yang tidak mencakup seluruh bab-bab dalam masalah agama, akan tetapi mencakup sebagian dari beberapa judul, terutama judul-judul dalam masalah fikih. Dan secara umum urutannya sesuai dengan bab-bab dalam masalah fikih, maka dimulai dengan bab thaharah kemudian bab shalat dsb.
Diantara kitab-kitab yang ditulis dengan jenis kodifikasi ini, yang paling terkenal adalah
1.      As-Sunan
As-Sunan, adalah  kitab-kitab yang ditulis sesuai bab-bab dalam masalah fikih dan membatasi hanya hadits-hadits yang marfu’ saja, supaya menjadi sumber berbagai masalah fikih dalam istinbath hukum. Dan berbeda antara Sunan dengan Al-Jawami’, karena didalamnya tidak terdapat pembahasan akidah, siyar, manakib, dsb. Bahkan hanya dibatasi dalam bab-bab fikih dan hadits-hadits hukum.
Diantara Kitab Sunan yang paling terkenal adalah
a.       Sunan Abu Daud As-Sijistani (w. 275 H)
b.      Sunan An-Nasa’i, milik Abu Abdurrahman An-Nasa’i (w. 303 H)
c.       Sunan Ibnu Majah (w. 275 H)
d.      Sunan Ad-Darimi (w. 255 H), para ulama merumuskannya dengan (( دي ))
2.      Al-Mushannafat 
Al-Mushannafat  adalah bentuk jamak dari kata mushannaf, adapun menurut istilah ahli hadits adalah suatu kitab yang disusun menurut bab-bab dalam masalah fikih dan mencakup hadits-hadits yang marfu’, mauquf, dan maqthu’. Ia juga mencakup hadits-hadits Nabi, perkataan sahabat, fatwa tabi’in dan terkadang fatwa tabi’ut tabi’in.
Perbedaan antara Al-Mushannaf dan As-Sunan
 Al-Mushannaf mencakup hadits-hadits yang marfu’, mauquf, dan maqthu’, adapun As-Sunan tidak mencakup selain hadits-hadits yang marfu’, kecuali hanya sedikit dan jarang
Diantara Kitab Al-Mushannaf yang paling terkenal adalah
a.       Mushannaf Abdurrazzak (w. 211 H)
b.      Mushannaf Ibnu Abi Syaibah (w. 235 H)
c.       Mushannaf Baqi Ibnu Mukhalad (w. 276 H)
3.      Al-Mu’aththa’at (bentuk jamak dari mu’athhta’)
Menurut bahasa adalah mudah dan dipersiapkan, adapun menurut isltilah ahli hadits adalah suatu kitab yang disusun menurut bab-bab fikih , dan mencakup hadits-hadits yang marfu’, mauquf, dan maqthu’. Dan ia seperti halnya dengan Al-Mushannaf namun beda dalam pemberian nama.
Diantara Mu’aththa’at yang paling terkenal adalah
a.       Al-Muaththa’, milik Imam Malik (w. 179 H)
b.      Al-Muaththa’, milik Ibnu Abi Dza’bi (w. 158 H)

E.     Kitab-kitab yang Pemiliknya Mengharuskan Akan Keshahihan Suatu Hadits
1.      Shahih Bukhari
2.      Shahih Muslim
3.      Shahih Ibnu Khuzaimah (w. 311 H)
4.      Shahih Ibnu Hibban (w. 354 H)

F.     Al-Mu’allafat Tematik (Menurut Judul)
Terdapat Ahli Hadits yang hanya menyusun hadits dalam judul-judul tertentu  secara khusus, diantaranya adalah
1.      Kitab-kitab tahrib dan targhib (ancaman dan anjuran),seperti,
a.       At-Targhib wa At-Tahrib, milik Al-Mundziri (w. 656 H)
b.      At-Targhib wa At-Tahrib, milik Ibnu Syahin (w. 385 H)
2.      Kitab-kitab Zuhud, Fadha’il, Adab, dan Akhlak, seperti,
a.       Kitab Az-Zuhdu, milik Imam Ahmad bin Hambal (w. 241 H)
b.      Kitab Az-Zuhdu, milik Abdullah bin Al-Mubarak (w. 181 H)
c.       Kitab Akhlak An-Nabi saw, milik Abi Syaikh Abdullah Al-Ashbahani (w. 369 H)
d.      Kitab Riyadh Ash-Shalihin, milik Imam Nawawi (w. 676 H)

G.    Kitab-kitab Ahkam
Ia adalah kitab-kitab yang hanya dibatasi didalamnya hadits-hadits yang berkaitan dengan hukum.
Diantara Buku-buku yang paling terkenal adalah,
1.      Al-Imam fi Ahadits Al-Ahkam, milik Ibnu Daqiq Al-‘Ied (w. 702 H)
2.      Al-Ilmam bi Ahadits Al-Ahkam, milik Ibnu Daqiq Al-‘Ied yang beliau ringkas dari kitab Al-Imam
3.      Al-Muntaqa fi Al-Ahkam, milik Ibnu Taimiyah (w. 602 H), dan disyarah oleh Asy-Syaukani dalam kitabnya “Nail Al-Authar
4.      Bulugh Al-Maram min Adillah Al-Ahkam, milik Ibnu Hajar Al-‘Asqalani (w. 852 H), dan disyarah oleh Ash-Shan’ani dalam kitabnya “Subul As-Salam

H.    Karangan Al-Majami’
Al-Majami’ adalah bentuk jamak dari kata majma’, maksudnya adalah setiap kitab yang pengarangnya mengumpulkan beberapa mushannafat, dan mengurutkannya sesuai urutan mushannafat tersebut yang ia kumpulkan.
Diantara Al-Majami’ yang paling terkenal adalah
1.      Jami’ Al-Ushul min Ahadits Ar-Rasul, milik Abu As-Sa’adat yang dikenal dengan sebutan Ibnu Al-Atsir (w. 606 H), beliau mengumpulkan antara uhul sittah, yaitu Shahih Bukahri, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan At-Tirmidzi, Sunan An-Nasa’i, dan menjadikan yang ke-enam Mu’aththa Malik sebagai ganti dari Sunan Ibnu Majah, dikarenakan banyak terdapat hadits-hadits yang lemah.
2.      Majma’ Az-Zawa’id wa Manba’ Al-Fawa’id, milik Al-Hafidz Al-Haitsami (w. 807 H), beliau mengumpulkan didalamnya hadits-hadits tambahan pada Musnad Ahmad, Musnad Abu Ya’la Al-Mushalli, Musnad Al-Bazari, Ma’ajim Ath-Thabrani yang tiga (Al-Kabir, Al-Ausath, dan Ash-Shaghir) dari hadits-hadits yang terdapat dalam Kutub Sittah.

I.       Al-Ajza’
Al-Juz’u adalah suatu kitab dalam ukuran kecil yang terkumpul didalamnya periwayatan-periwayatan seorang rawi dari beberapa rawi hadits, atau terkumpul didalamnya apa-apa yang berkenaan dengan suatu judul.
Diantara contohnya adalah
1.      Juz’u ma Rawahu Abu Hanifah ‘an Ash-Shahabah, milik Al-Ustadz Abu Ma’syar Abdurrahman Ath-Thabari
2.      Juz’u Raf’u Al-Yadain fie Ash-Shalah, milik Bukhari

J.      Al-Athraf
Adalah setiap kitab yang didalamnya disebutkan mushannifnya di setiap pangkal (potongan) hadits yang dapat menunjukkan bagian yang lain, kemudian menyebutkan sanad di setiap matan dari matan-matannya, dan kebanyakan penulisnya mengurutkan melalui sanad sahabat yang disusun berdasarkan nama-nama mereka sebagaimana huruf dalam mu’jam, contohnya adalah hadits (( كلكم راع )) dan hadits (( بني الاسلام علي خمس ))
Diantara Kitab Al-Athraf yang paling masyhur adalah
1.      Athraf Ash-Shahihain, milik Abu Muhammad Al-Washithi (w. 401 H)
2.      Tuhfah Al-Asyraf bi Ma’rifati Al-Athraf, atau Athraf Al-Kutub As-Sittah, milik Al-Hafidz Abu Al-Hajjaj Yusuf Al-Mizzi (w. 742 H)
3.      Al-Isyraf ‘ala Ma’rifati Al-Athraf, atau Athraf As-Sunan Al-Arba’ah, milik Ibnu ‘Asakir (w. 571 H)

K.    Al-Mu’allafat (Karangan) Hadits-Hadits Masyhur di antara Banyak Orang atau Hadits Maudhu’ (palsu)
Diantara Kitab yang paling masyhur adalah
1.      Tamyiz Ath-Thayyib min Al-Khabits fima Yaduru ‘ala Alsinati An-Nas min Al-Hadits, milik Abdurrahman Asy-Syaibani (w. 844 H)
2.      Al-Maudhu’at, milik Ibnu Al-Jauzi (w. 597 H)
3.      Al-La’ali Al-Masnu’ah fi Al-Ahadits Al-Maudhu’ah, milik Jalaluddin As-Suyuthi (w. 911 H)
4.      Al-Fawaid Al-Majmu’ah fi Al-Ahadits Al-Maudhu’ah, milik Asy-Syaukani (w. 1250 H)

L.     Az-Zawa’id
Maksudnya adalah Al-Mushannafat yang penulisnya mengumpulkan hadits-hadits tambahan di sebagian kitab-kitab hadits yang ada dalam suatu kitab yang lain
Diantara Kitab yang paling masyhur adalah
1.      Mishbah Az-Zujajah fie Zawa’id Ibnu Majah, milik Abu Al-Abbas Ahmad Al-Yusiri (w. 820 H)
2.      Mathalib Al-‘Aliyah bi Zawa’id Al-Masanid Ats-Tsamaniyah, milik Al-Hafidz Ibnu Hajar (w. 952 H)


0 komentar:

Posting Komentar