BEBERAPA METODE DALAM PEMBUKUAN HADITS
Para
penyusun (mushonif) hadits menggunakan berbagai metode yang berbeda dalam
penulisan hadits, berikut beberapa diantara metode tersebut yang palinh
mendasar,
A.
Metode Al-Masanid
Al-Masanid adalah bentuk jamak dari kata musnad, maksudnya adalah
kitab-kitab yang terkumpul didalamnya hadits-hadits tiap sahabat secara
terpisah, baik itu hadits shahih, hasan, maupun do’if.
Susunan nama-nama sahabat yang terdapat dalam Al-Musnad terkadang
tersusun sesuai urutan huruf hija’iyah, kabilah, yang yang terlebih dahulu
masuk Islam, atau sesuai nama kota. Para penulis Al-Musnad, terkadang
hanya membatasi hadits-hadits salah seorang sahabat atau sebuah jama’ah sahabat
yang mengikuti suatu peristiwa diantara peristiwa yang ada, seperti sepuluh
sahabat yang dikabarkan akan masuk surga.
Diantara
beberapa Al-Masanid yang paling masyhur adalah
1.
Musnad
Abu Daud Ath-Thayalisi (w. 204 H)
2.
Musnad
Abu Bakr Al-Humaidi (w. 219 H)
3.
Musnad
Imam Ahmad (w. 241)
4.
Musnad
Abu Bakr Al-Bazari (w. 292 H)
5.
Musnad
Abu Ya’la Al-Mushalli (w. 307 H)
B.
Metode Al-Ma’ajim
Al-Ma’ajim adalah bentuk jamak dari kata mu’jam, adapun menurut
istilah ahli hadits, kitab yang disebutkan didalamnya hadits-hadits dengan
urutan sesuai nama-nama sahabat, syaikh (guru) mushanif, atau kota-kota sesuai
dengan urutan huruf mu’jam.
Diantara
beberapa Al-Ma’ajim yang paling terkenal adalah
1.
Al-Mu’jam
Al-Kabir, milik Thabrani (w. 360 H)
2.
Al-Mu’jam
Al-Ausath, juga milik beliau
3.
Al-Mu’jam
Ash-Shoghir, juga milik beliau
4.
Mu’jam
Al-Buldan, milik Abu Ya’la Al-Musholli (w.
307 H)
C.
At-Tashnif (kodifikasi) Sesuai Bab dalam Agama Secara Keseluruhan
Sebagaimana Halnya dengan Al-Jawami’
Al-Jawami’ adalah suatu kitab yang
penulisnya mengumpulkan berbagai hadits didalamnya dan mengurutkannya sesuai
bab yang terdapat dalam masalah agama, maka didalamnya terdapat beberapa bab
dalam Iman, thaharah, Ibadah, muamalah, pernikahan, siyar, dsb
Diantara
Al-Jawami’ yang paling terkenal adalah
1.
Al-Jami’
Ash-Shahih, milik Syaikh Al-Muhaddits Abu Abdullah
Muhammad bin Isma’il Al-Bukhari (w. 256 H)
2.
Al-Jami’
Ash-Shahih, milik Al-Imam Abu Al-Husain Muslim
bin Al-Hajjaj (w. 261 H)
D.
At-Tashnif (kodifikasi) Sesuai dengan Bab-Bab Fikih
Ini
adalah salah satu bentuk mushanafat (karya tashnif) yang tidak
mencakup seluruh bab-bab dalam masalah agama, akan tetapi mencakup sebagian
dari beberapa judul, terutama judul-judul dalam masalah fikih. Dan secara umum
urutannya sesuai dengan bab-bab dalam masalah fikih, maka dimulai dengan bab
thaharah kemudian bab shalat dsb.
Diantara
kitab-kitab yang ditulis dengan jenis kodifikasi ini, yang paling terkenal
adalah
1.
As-Sunan
As-Sunan, adalah kitab-kitab yang
ditulis sesuai bab-bab dalam masalah fikih dan membatasi hanya hadits-hadits
yang marfu’ saja, supaya menjadi sumber berbagai masalah fikih dalam istinbath
hukum. Dan berbeda antara Sunan dengan Al-Jawami’, karena didalamnya
tidak terdapat pembahasan akidah, siyar, manakib, dsb. Bahkan hanya dibatasi
dalam bab-bab fikih dan hadits-hadits hukum.
Diantara
Kitab Sunan yang paling terkenal adalah
a.
Sunan
Abu Daud As-Sijistani (w. 275 H)
b.
Sunan
An-Nasa’i, milik Abu Abdurrahman An-Nasa’i (w. 303 H)
c.
Sunan
Ibnu Majah (w. 275 H)
d.
Sunan
Ad-Darimi (w. 255 H), para ulama merumuskannya dengan (( دي ))
2.
Al-Mushannafat
Al-Mushannafat adalah bentuk jamak dari
kata mushannaf, adapun menurut istilah ahli hadits adalah suatu kitab
yang disusun menurut bab-bab dalam masalah fikih dan mencakup hadits-hadits
yang marfu’, mauquf, dan maqthu’. Ia juga mencakup
hadits-hadits Nabi, perkataan sahabat, fatwa tabi’in dan terkadang fatwa
tabi’ut tabi’in.
Perbedaan
antara Al-Mushannaf dan As-Sunan
Al-Mushannaf mencakup hadits-hadits
yang marfu’, mauquf, dan maqthu’, adapun As-Sunan
tidak mencakup selain hadits-hadits yang marfu’, kecuali hanya sedikit
dan jarang
Diantara
Kitab Al-Mushannaf yang paling terkenal adalah
a.
Mushannaf
Abdurrazzak (w. 211 H)
b.
Mushannaf
Ibnu Abi Syaibah (w. 235 H)
c.
Mushannaf
Baqi Ibnu Mukhalad (w. 276 H)
3.
Al-Mu’aththa’at (bentuk jamak dari mu’athhta’)
Menurut
bahasa adalah mudah dan dipersiapkan, adapun menurut isltilah ahli hadits
adalah suatu kitab yang disusun menurut bab-bab fikih , dan mencakup
hadits-hadits yang marfu’, mauquf, dan maqthu’. Dan ia
seperti halnya dengan Al-Mushannaf namun beda dalam pemberian nama.
Diantara Mu’aththa’at yang paling terkenal adalah
a.
Al-Muaththa’, milik Imam Malik (w. 179 H)
b.
Al-Muaththa’, milik Ibnu Abi Dza’bi (w. 158 H)
E.
Kitab-kitab yang Pemiliknya Mengharuskan Akan Keshahihan Suatu
Hadits
1.
Shahih
Bukhari
2.
Shahih
Muslim
3.
Shahih
Ibnu Khuzaimah (w. 311 H)
4.
Shahih
Ibnu Hibban (w. 354 H)
F.
Al-Mu’allafat Tematik (Menurut Judul)
Terdapat Ahli Hadits yang hanya menyusun hadits dalam judul-judul
tertentu secara khusus, diantaranya
adalah
1.
Kitab-kitab tahrib dan targhib (ancaman dan anjuran),seperti,
a.
At-Targhib
wa At-Tahrib, milik
Al-Mundziri (w. 656 H)
b.
At-Targhib
wa At-Tahrib, milik Ibnu
Syahin (w. 385 H)
2.
Kitab-kitab Zuhud, Fadha’il, Adab, dan Akhlak, seperti,
a.
Kitab
Az-Zuhdu, milik Imam Ahmad bin Hambal (w. 241 H)
b.
Kitab
Az-Zuhdu, milik Abdullah bin Al-Mubarak (w. 181 H)
c.
Kitab
Akhlak An-Nabi saw, milik Abi Syaikh Abdullah Al-Ashbahani (w. 369 H)
d.
Kitab
Riyadh Ash-Shalihin, milik Imam Nawawi (w. 676 H)
G.
Kitab-kitab Ahkam
Ia adalah kitab-kitab yang hanya dibatasi didalamnya hadits-hadits
yang berkaitan dengan hukum.
Diantara Buku-buku yang paling terkenal adalah,
1.
Al-Imam
fi Ahadits Al-Ahkam, milik Ibnu
Daqiq Al-‘Ied (w. 702 H)
2.
Al-Ilmam
bi Ahadits Al-Ahkam, milik Ibnu
Daqiq Al-‘Ied yang beliau ringkas dari kitab Al-Imam
3.
Al-Muntaqa
fi Al-Ahkam, milik Ibnu
Taimiyah (w. 602 H), dan disyarah oleh Asy-Syaukani dalam kitabnya “Nail
Al-Authar”
4.
Bulugh
Al-Maram min Adillah Al-Ahkam,
milik Ibnu Hajar Al-‘Asqalani (w. 852 H), dan disyarah oleh Ash-Shan’ani dalam
kitabnya “Subul As-Salam”
H.
Karangan Al-Majami’
Al-Majami’ adalah bentuk
jamak dari kata majma’, maksudnya adalah setiap kitab yang pengarangnya
mengumpulkan beberapa mushannafat, dan mengurutkannya sesuai urutan
mushannafat tersebut yang ia kumpulkan.
Diantara Al-Majami’ yang paling terkenal adalah
1.
Jami’
Al-Ushul min Ahadits Ar-Rasul,
milik Abu As-Sa’adat yang dikenal dengan sebutan Ibnu Al-Atsir (w. 606 H),
beliau mengumpulkan antara uhul sittah, yaitu Shahih Bukahri, Shahih Muslim,
Sunan Abu Daud, Sunan At-Tirmidzi, Sunan An-Nasa’i, dan menjadikan yang ke-enam
Mu’aththa Malik sebagai ganti dari Sunan Ibnu Majah, dikarenakan banyak
terdapat hadits-hadits yang lemah.
2.
Majma’
Az-Zawa’id wa Manba’ Al-Fawa’id,
milik Al-Hafidz Al-Haitsami (w. 807 H), beliau mengumpulkan didalamnya hadits-hadits
tambahan pada Musnad Ahmad, Musnad Abu Ya’la Al-Mushalli, Musnad Al-Bazari,
Ma’ajim Ath-Thabrani yang tiga (Al-Kabir, Al-Ausath, dan Ash-Shaghir)
dari hadits-hadits yang terdapat dalam Kutub Sittah.
I.
Al-Ajza’
Al-Juz’u adalah suatu
kitab dalam ukuran kecil yang terkumpul didalamnya periwayatan-periwayatan
seorang rawi dari beberapa rawi hadits, atau terkumpul didalamnya
apa-apa yang berkenaan dengan suatu judul.
Diantara contohnya adalah
1.
Juz’u
ma Rawahu Abu Hanifah ‘an Ash-Shahabah,
milik Al-Ustadz Abu Ma’syar Abdurrahman Ath-Thabari
2.
Juz’u
Raf’u Al-Yadain fie Ash-Shalah,
milik Bukhari
J.
Al-Athraf
Adalah setiap kitab yang didalamnya disebutkan mushannifnya
di setiap pangkal (potongan) hadits yang dapat menunjukkan bagian yang lain,
kemudian menyebutkan sanad di setiap matan dari matan-matannya,
dan kebanyakan penulisnya mengurutkan melalui sanad sahabat yang disusun
berdasarkan nama-nama mereka sebagaimana huruf dalam mu’jam, contohnya
adalah hadits (( كلكم راع )) dan hadits (( بني الاسلام علي خمس ))
Diantara Kitab Al-Athraf yang paling masyhur adalah
1.
Athraf
Ash-Shahihain, milik Abu
Muhammad Al-Washithi (w. 401 H)
2.
Tuhfah
Al-Asyraf bi Ma’rifati Al-Athraf,
atau Athraf Al-Kutub As-Sittah, milik Al-Hafidz Abu Al-Hajjaj Yusuf Al-Mizzi
(w. 742 H)
3.
Al-Isyraf
‘ala Ma’rifati Al-Athraf, atau Athraf
As-Sunan Al-Arba’ah, milik Ibnu ‘Asakir (w. 571 H)
K.
Al-Mu’allafat (Karangan) Hadits-Hadits Masyhur di antara Banyak
Orang atau Hadits Maudhu’ (palsu)
Diantara Kitab yang paling masyhur adalah
1.
Tamyiz
Ath-Thayyib min Al-Khabits fima Yaduru ‘ala Alsinati An-Nas min Al-Hadits, milik Abdurrahman Asy-Syaibani (w. 844 H)
2.
Al-Maudhu’at, milik Ibnu Al-Jauzi (w. 597 H)
3.
Al-La’ali
Al-Masnu’ah fi Al-Ahadits Al-Maudhu’ah,
milik Jalaluddin As-Suyuthi (w. 911 H)
4.
Al-Fawaid
Al-Majmu’ah fi Al-Ahadits Al-Maudhu’ah,
milik Asy-Syaukani (w. 1250 H)
L.
Az-Zawa’id
Maksudnya adalah Al-Mushannafat yang penulisnya mengumpulkan
hadits-hadits tambahan di sebagian kitab-kitab hadits yang ada dalam suatu
kitab yang lain
Diantara Kitab yang paling masyhur adalah
1.
Mishbah
Az-Zujajah fie Zawa’id Ibnu Majah,
milik Abu Al-Abbas Ahmad Al-Yusiri (w. 820 H)
2.
Mathalib
Al-‘Aliyah bi Zawa’id Al-Masanid Ats-Tsamaniyah, milik Al-Hafidz Ibnu Hajar (w. 952 H)
0 komentar:
Posting Komentar