Hadits ke-20
Bab Siwak
عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ يَشُوصُ
فَاهُ بِالسِّوَاك
Dari
Hudzaifah berkata, "Jika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bangun di
malam hari, beliau membersihkan mulutnya dengan siwak."[1]
Biografi
Singkat Perawi Hadits :
Hudzaifah
bin Yaman Radiyallahu ‘Anhu nama asli beliau adalah Husail bin Jabir,
ada juga yang mengatakan Hudzaifah bin Husail bin Yaman bin ‘Abdullah
al-‘Abasi. Beliau termasuk kibaru sahabat yang memiliki kuniyah Abu ‘Abdullah,
beliau hidup di Kufah, wafat 36 H, Al-Bukhori menyebutkan beliau wafat 40 hari
setelah kematian Khalifah ‘Utsman bin ‘Affan Radiyallahu ‘Anhu.
Kosa Kata :
( يَشُوصُ) para ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan kata ini, sehingga
kata ini memiliki 3 tafsiran :
1.
يدلك : Menggosok
2.
يغسل : Mencuci
3.
ينقي : Mencuci
Dalam hal ini bahwa makna yang paling mendekati kebenaran dari tiga
tafsiran diatas adalah menggosok sebagaimana disebutkan dalam tafsir yang
pertama .[2]
Syarhul
Hadits:
Hadits ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad Saw menyukai kebersihan, dan Ia Saw
pun juga membenci sesuatu hal yan berbau tidak sedap ( busuk ). Oleh karenanya
jika Rasulullah Saw bangun di malam hari beliau menyangka bahwa bau mulutnya
pasti berubah, maka Rasulullah Saw menggosok giginya dengan siwak untuk
menghilangkan bau mulut tersebut. Selain itu, dengan siwak pula maka seseorang
akan lebih giat dan mudah bangun dari tidur sehingga semakin rajin dalam
beraktifitas. Terlebih ketika seseorang bangun pada malam hari untuk
melaksanakan sholat tahajjud maka sungguh siwak dalam hal ini sangat
ditekankan, karena banyak hadits yang menyebutkan bahwa Nabi saw apabila bangun
pada malam hari untuk sholat tahajjud Beliau Saw menggosok giginya terlebih
dahulu dengan siwak. Sebagaimana sabdanya ;
حَدَّثَنَا
حَفْصُ بْنُ عُمَرَ قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ حُصَيْنٍ عَنْ
أَبِي وَائِلٍ عَنْ حُذَيْفَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا قَامَ لِلتَّهَجُّدِ مِنْ اللَّيْلِ يَشُوصُ فَاهُ
بِالسِّوَاكِ
Telah
menceritakan kepada kami Hafsh bin 'Umar berkata, telah menceritakan kepada
kami Khalid bin 'Abdullah dari Hushain dari Abu Wa'il dari Hudzaifah
radliallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila bangun
malam untuk shalat tahajjud, Beliau menggosok dan membersihkan mulut Beliau
dengan siwak".[3]
Pelajaran
Yang Bisa Dipetik Dari Hadits Diatas Antara Lain :
1.
Disyari’atkannya
untuk bersiwak setelah tidur malam, terlebih jika bertujuan untuk sholat
tahajjud karena Rasulullah senantiasa melakukan hal itu, karena penyebab
berubahnya bau mulut salah satunya adalah tidur malam, dan siwak merupakan alat
untuk menghilangkan dan membersihkan bau mulut tersebut. Oleh karena itu
disunnahkan untuk bersiwak manakala mendapati bau yang tidak sedap pada mulut.
2.
Disyari’atkannya
untuk bersiwak setiap mendapati mulut mengeluarkan bau yang tidak menyenangkan.
3.
Disyari’atkannya
kebersihan dalam segala hal, karena hal itu merupakan sunnah Nabi Saw, dan ia
termasuk budi pekerti yang tinggi lagi mulia karena Rasulullah Saw Menyukai hal
itu.
Referensi :
1.
‘Umdatul
Ahkam, Syeikh Abdul Ghani Al-Maqdisi
2.
Ihkamul
Ahkam Syarh ‘Umdatul Ahkam, Taqiyuddin Abul Fath Muhammad bin ‘Ali
3.
Fathul
Bari Syarh Shohih Al-Bukhori, Ibnu Hajar Al-Atsqalani
4.
Syarh
Shohih Al-Bukhori-Li Ibnu Bathal, Abul Hasan ‘Ali bin Khalaf
0 komentar:
Posting Komentar