Hadits ke-21
Besarnya Cinta Nabi Salallahu Alaihi Wasallam Kepada
Siwak
Siwak ialah sebuah nama tangkai pohon yang dengannya orang
menggosokkan giginya, untuk menghilangkan warna kekuningan dan kotoran yang
terdapat pada gigi, dan untuk mensucikan mulut dan agar mendapatkan pahala.
Adapun sebab ia disebutkan pada bab ini karena ia termasuk dari sunnah-sunnah
dalam berwudhu dan termasuk cara bersuci yang dicintai.
Ia adalah salah satu pembahasan yang
terdapat didalam “Kitabut Thoharoh” yang telah lalu.
Dan
didalamnya terdapat keutamaan-keutamaan, diantaranya adalah kebersihan dan
kesehatan mulut, dapat menghilangkan bau mulut yang tidak sedap, dapat
memperindah mulut, mendapatkan pahala, dan mengikuti sunnah Nabi Shalallahu
Alaihi Wasallam.
عَنْ عَائِشَةَ رَضيَ
الله عَنْهَا قَالَتْ: دَخَل عَبْدُ الرَّحْمنِ بنُ أبي بَكْر الصديق رَضيَ الله
عَنْهُمَا عَلَى النَّبيِّ صلى الله عليه وسلم وَأنا مُسْنِدَتهُ إِلى صَدْري
-وَمَعَ عَبْدِ الرحْمنِ سِوَاكٌ رَطْبٌ يَسْتَنُّ بهِ- فَأبَدهُ رَسُول الله صلى
الله عليه وسلم بَصَرَهُ، فَأخَذْتُ السوَاكَ فَقَضِمْتُهُ
وَطَيبتهُ، ثُمَّ دَفَعْتُهُ إَلَى النَّبيِّ صلى الله
عليه وسلم فاستنّ به، فما رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم اسْتَنَّ اسْتِنَاناً
أحْسَنَ مِنْهُ. فَمَا عَداَ أنْ فَرَغَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم رَفَعَ
يَدَهُ أوْ إِصبَعَهُ- ثم قال : "في الرَّفيقِ الأعلى" ثَلاثاً، ثُم قضى
عَليهِ.
وكَانَتْ تَقُولُ: مَاتَ
بَيْنَ حَاقِنَتي وذاقِنَتى.
وفى لفظ: فَرَأيتهُ
يَنُظُرُ إِلَيهِ، وَعَرَفْتُ أنَّهُ يُحِب السوَاَكَ فَقُلْتُ: آخُذُه لَك؟
فَأشَارَ بِرأسِهِ: أن نَعَمْ.
هذا لفظ البخاري، ولـ
"مسلم" نحوه.
Artiny : Aisyah Radhiyallahu anha, berkata, “Abdurrahman
bin Abi Bakr Ash Shidiq Radhiyallahu Anhu masuk menemui Nabi Shalallahu Alaihi
Wasallam sedang bersandar kedadaku. Abdurrahman membawa siwak basah yang digunakannya
untuk menggosok giginya. Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam menatap siwak
tersebut. Aku lantas mengambil siwak itu dan mematahkannya dengan gigi dan
memperbaikinya. Aku lalu menyerahkan siwak itu kepada Nabi Salallahu Alaihi
Wasallam beliau lantas menggunakannya untuk menggosok gigi. Belum pernah aku
melihat Rosulullah Salallahu Alaihi wasallam menggosok gigi lebih baik dari
pada saat itu. Setelah selesai, beliau mengangkat tangan atau jarinya kemudian
mengatakan, “Di pangkuan yang maha kuasa” sebanyak tiga kali, kemudian beliau
pun meninggal dunia.”
Aisyah mengatakan, “Beliau meninggal
diantara tulang selangka dan ujung tenggorokanku.”
Dalam
lafal yang lain dikatakan, “Kulihat beliau memandangi siwak itu, aku tahu bahwa
beliau menyukai siwak. Aku pun mengatakan, ‘Maukah aku ambilkan siwak itu
untukmu?’ beliau pun memberikan isyarat dengan kepalanya yang berarti, ‘ya”
Lafal diatas
adalah lafal yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Imam Muslim juga meriwayatkan
lafal yang semacam itu.
Ghoribul Hadits:
1.
يستن به (menyikat/ membersihkan giginya) : menjadikan
siwak itu berlintas diatas gigi, seakan-akan ia mengasahnya.
2.
فأبده (menatap) dengan meringankan huruf ب dan menebalkan huruf د, yaitu mengarahkan
pandangannya kepada Abdurrahman dengan waktu yang cukup lama.
3.
"بين حاقنتى وذاقنتى" diantara tulang selangka dan tenggorokan.
4.
"فقَضِمته" dengan
memfathah ق dan mengkasroh ض , dikuatkan pula oleh Ibnu Atsir dan yang lainnya,
demikian yang terdapat dibanyak mu’jam, yaitu Aisyah mengunyahnya dengan
giginya.
5.
"القضم" menyikat
sisi-sisi gigi, "الخصم"
menyikat seluruh bagian dalam mulutnya.
Penjelasan
Hadits Secara Singkat
Aisyah
Radhiallahu Anha menceritakan kepada kita akan seberapa besarnya cinta Nabi shalallahu
alaihi wasallam dan kebergantungannya
kepada siwak
Yaitu tatkala Abdurrahman bin Abu Bakr –saudara Aisyah- mendekati Nabi
Salallahu Alaihi Wasallam, dikala Nabi mendekati kematiannya dan
Abdurrahman menggenggam siwak basah yang sedang digosokkan ke giginya.
Maka tatkala Nabi Salallahu Alaihi Wasallam melihat siwak
tersebut, seakan Ia Salallahu Alaihi Wasallam menginginkannya, maka
Aisyah dengan kecerdasanya mengambil siwak tersebut dari saudara laki-lakinya ,
kemudian ia memotong ujung siwak tersebut yang rontok, dan membetuk ujung siwak
yang baru, kemudian ia membersihkannya, kemudian ia berikan siwak tersebut
kepada Nabi Salallahu Alaihi Wasallam , maka Nabi pun bersiwak dengan
siwak tersebut, Aisyah pun belum pernah melihat beliau Salallahu Alaihi
Wasallam bersiwak lebih baik
daripada itu.
Maka tatkala Nabi selesai dari bersiwak, beliau mengangkat jari
jemarinya dan mengucapkan dua kalimat tauhid, dan Ia Salallahu Alaihi
Wasalam wafat.
Hal-Hal Yang
Dapat Diambil Pelajaran Dari Hadits Ini:
1.
Hendaknya
seseorang bersiwak dengan memakai siwak yang lembab dan basah.
2.
Sebelum
bersiwak sebaiknya membetulkan dan memperindah siwak.
3.
Membiasakan
setelah bersiwak dengan siwak lain seusai membersihkan mulut (dengan siwak yang
pertama).
4.
Beramal
sesuai dengan apa yang ia pahami dari isyarat dan dalil-dalil.
5.
Rafiqul
A’la , beliau berharap agar dikumpulkan bersama mereka (para nabi dan
orang-orang shalih) sebagaimana terdapat dalam surat An Nisaa’, mereka adalah “orang-orang
yang dianugerahi ni'mat oleh Allah, yaitu : Nabi-nabi, para shiddiiqiin ,
orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh.”
Wallahu
A’lam Bis Shawwab
0 komentar:
Posting Komentar