Hadits ke-32-33
عَنْ عَائِشَةَ رَضي الله عَنْهَا قَالتْ: كان رَسولُ الله صلى الله عليه وسلم إذا اغْتَسَلَ مِنَ الجَنَابَةِ غَسَــل يَدَيْهِ، ثُمَ تَوَضَّأ وضُوءهُ للصلاةِ، ثم يُخَلِّلُ بيَدْيَهِ شَعْره حَتَّى إِذَا ظَنَّ أنَّهُ قَدْ أرْوَى بَشَرَتَهُ أفَــاضَ عَلَيْهِ الماءَ ثَلاثَ مَرَاتٍ، ثُم غَسل سَائِرَ جَسَــدِهِ.
وقالت: كُنْت أغْتَسـل أنَا وَرَسُول الله صلى الله عليه وسلم مِنْ إِنَاء وَاحِدٍ، نَغْتَرِف مِنْهُ جَمِيعاً.
Artinya : “Dari
Aisyah radhiallahu’anha dia berkata, “Rasulallah shalallahu ‘alaihi wasallam
bila mandi junub beliau mencuci kedua tangannya, kemudian berwudhu seperti
wudhu untuk shalat, kemudian menyela-nyela rambutnya dengan kedua tangannya
sampai beliau merasa yakin bahwa beliau telah membasahi kulit kepalanya, Beliau
mengguyurnya dengan air sebanyak tiga kali kemudian beliau mencuci anggota
tubuh yang lainnya.”
Artinya : Dan
Aisyah berkata lagi, “Aku pernah mandi bersama Rasulallah shalallahu ‘alaihi
wasallam dari satu bejana dan kami
menciduk air dari bejana itu bersamaan.”
Kata-Kata Asing:
1.
إذا اغتسل من الجنابة : Menyatakan perkerjaan yang
akan atau hendak dikerjakan.
2.
ثم يخلل بيديه شعره : Menyela rambut dengan
memasukan jari-jari tangan diantara helaian rambut.
3.
قد أروى بشرته : Menyampaikan air pada pangkal rambut.
Dan maksud dari البشرة adalah kulit kepala yang
tertutupi rambut.
4.
إذا ظن : Dugaan yang hampir mendekati yakin.
5.
أفاض عليه : Mengguyur kepalanya dengan air.
Makna Secara
Umum:
Aisyah Radhiyallahu
‘Anha menjelaskan tentang sifat mandi junubnya Nabi shalallahu ‘alaihi
wasallam . Yaitu, Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam memulai dengan mencuci kedua tangannya supaya
bersih bilamana kedua tangannya terkena air yang mewajibkannya untuk bersuci
(air mani). Kemudian beliau berwudhu, sama seperti wudhu untuk shalat. Adapun
Rasulallah shalallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang memiliki rambut yang tebal,
maka beliau menyela-nyela rambutnya dengan tangannya yang basah. Sampai air itu
meresap ke pangkal rambut dan membasahi seluruh kulit kepalanya, setelah itu
beliau melanjutkan dengan mengguyurkan air sebanyak tiga kali pada kepalanya.
Dan kemudian beliau mencuci bagian tubuh lainnya yang belum dicuci.
Disamping itu
beliau pernah mandi bersama Aisyah radhiyallahu ‘anha dari satu bejana yang
sama dan menciduknya bersamaan.
Kandungan hadits:
1.
Disyariatkannya mandi junub
karena sebab keluarnya mani.
2.
Cara mandi junub yang benar
adalah sebagaimana yang disebutkan dalam hadits ini. Mulai dengan mencuci kedua
tangan, berwudhu, menyela-nyela rambut semuanya dilakukan secara tertib,
kemudian mencuci seluruh badan.
3.
Perkataan "كان إذا
اغتسل" menunjukan atas pengulangan. Artinya disetiap Rasulallah shalallahu
‘alaihi wasallam mandi junub maka beliau melakukan hal tersebut.
4.
Dibolehkannya suami melihat aurat
istri, dan begitu sebaliknya. Serta dibolehkannya suami istri mandi dari satu
bejana yang sama dan dalam waktu yang sama pula.
5.
Mendahulukan mencuci
anggota-anggota wudhu saat memulai mandi junub kecuali kaki. Sebab mencuci kedua
kaki diakhirkan setelah semua anggota badan yang lain selesai dicuci.
6.
Perkataan ثم توضأ وضوءه للصلاة ... ثم غسل سائر جسده"
"
menunjukan bahwa mencuci anggota wudhu bisa membersihkan dua jenis hadats,
yaitu hadats kecil dan hadats besar. Maka perintah untuk mencuci anggota wudhu
disini adalah untuk mandi junub dan untuk menghilangkan hadats kecil dalam satu
waktu.
7.
Mencuci seluruh tubuh maksudnya
anggota tubuh yang tidak termasuk dalam anggota wudhu.
Wallahu A’lam Bis Shawwab
Sumber: Kitab Taisirul Alam Syarkhu Umdatul
Ahkam, Syeikh Abdurrahman Abdullah bin Abdurrahman bin Sholeh bin Hamdun bin
Muhammad bin Hamdu Al-Basam
0 komentar:
Posting Komentar