Selasa, 27 November 2012

Posted by UKM Al-Islam 0 Comments Category:

Hadits ke-32-33


Hadits ke-32-33

عَنْ عَائِشَةَ رَضي الله عَنْهَا قَالتْ: كان رَسولُ الله صلى الله عليه وسلم إذا اغْتَسَلَ مِنَ الجَنَابَةِ غَسَــل يَدَيْهِ، ثُمَ تَوَضَّأ وضُوءهُ للصلاةِ، ثم يُخَلِّلُ بيَدْيَهِ شَعْره حَتَّى إِذَا ظَنَّ أنَّهُ قَدْ أرْوَى بَشَرَتَهُ أفَــاضَ عَلَيْهِ الماءَ ثَلاثَ مَرَاتٍ، ثُم غَسل سَائِرَ جَسَــدِهِ.
وقالت: كُنْت أغْتَس
ـل أنَا وَرَسُول الله صلى الله عليه وسلم مِنْ إِنَاء وَاحِدٍ، نَغْتَرِف مِنْهُ جَمِيعاً.

Artinya : “Dari Aisyah radhiallahu’anha dia berkata, “Rasulallah shalallahu ‘alaihi wasallam bila mandi junub beliau mencuci kedua tangannya, kemudian berwudhu seperti wudhu untuk shalat, kemudian menyela-nyela rambutnya dengan kedua tangannya sampai beliau merasa yakin bahwa beliau telah membasahi kulit kepalanya, Beliau mengguyurnya dengan air sebanyak tiga kali kemudian beliau mencuci anggota tubuh yang lainnya.”

Artinya : Dan Aisyah berkata lagi, “Aku pernah mandi bersama Rasulallah shalallahu ‘alaihi wasallam  dari satu bejana dan kami menciduk air dari  bejana itu bersamaan.”

Kata-Kata Asing:
1.    إذا اغتسل من الجنابة : Menyatakan perkerjaan yang akan atau hendak dikerjakan.
2.    ثم يخلل بيديه شعره : Menyela rambut dengan memasukan jari-jari tangan diantara helaian rambut.
3.    قد أروى بشرته : Menyampaikan air pada pangkal rambut. Dan maksud dari  البشرة  adalah kulit kepala yang tertutupi rambut.
4.    إذا ظن : Dugaan yang hampir mendekati yakin.
5.    أفاض عليه : Mengguyur kepalanya dengan air.

Makna Secara Umum:

Aisyah Radhiyallahu ‘Anha menjelaskan tentang sifat mandi junubnya Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam . Yaitu, Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam  memulai dengan mencuci kedua tangannya supaya bersih bilamana kedua tangannya terkena air yang mewajibkannya untuk bersuci (air mani). Kemudian beliau berwudhu, sama seperti wudhu untuk shalat. Adapun Rasulallah shalallahu ‘alaihi wasallam  adalah orang yang memiliki rambut yang tebal, maka beliau menyela-nyela rambutnya  dengan tangannya yang basah. Sampai air itu meresap ke pangkal rambut dan membasahi seluruh kulit kepalanya, setelah itu beliau melanjutkan dengan mengguyurkan air sebanyak tiga kali pada kepalanya. Dan kemudian beliau mencuci bagian tubuh lainnya yang belum dicuci.
Disamping itu beliau pernah mandi bersama Aisyah radhiyallahu ‘anha dari satu bejana yang sama dan menciduknya bersamaan.

Kandungan hadits:
1.    Disyariatkannya mandi junub karena sebab keluarnya mani.
2.    Cara mandi junub yang benar adalah sebagaimana yang disebutkan dalam hadits ini. Mulai dengan mencuci kedua tangan, berwudhu, menyela-nyela rambut semuanya dilakukan secara tertib, kemudian mencuci seluruh badan.
3.    Perkataan "كان إذا اغتسل" menunjukan atas pengulangan. Artinya disetiap Rasulallah shalallahu ‘alaihi wasallam mandi junub maka beliau melakukan hal tersebut.
4.    Dibolehkannya suami melihat aurat istri, dan begitu sebaliknya. Serta dibolehkannya suami istri mandi dari satu bejana yang sama dan dalam waktu yang sama pula.
5.    Mendahulukan mencuci anggota-anggota wudhu saat memulai mandi junub kecuali kaki. Sebab mencuci kedua kaki diakhirkan setelah semua anggota badan yang lain selesai dicuci.
6.    Perkataan  ثم توضأ وضوءه للصلاة ... ثم غسل سائر جسده" " menunjukan bahwa mencuci anggota wudhu bisa membersihkan dua jenis hadats, yaitu hadats kecil dan hadats besar. Maka perintah untuk mencuci anggota wudhu disini adalah untuk mandi junub dan untuk menghilangkan hadats kecil dalam satu waktu.
7.    Mencuci seluruh tubuh maksudnya anggota tubuh yang tidak termasuk dalam anggota wudhu.

Wallahu A’lam Bis Shawwab

Sumber: Kitab Taisirul Alam Syarkhu Umdatul Ahkam, Syeikh Abdurrahman Abdullah bin Abdurrahman bin Sholeh bin Hamdun bin Muhammad bin Hamdu Al-Basam
           

0 komentar:

Posting Komentar