ASHABUL A'RAF
"Dan di antara keduanya (surga dan
neraka) ada batas; dan di atas A'raaf itu ada orang-orang yang mengenal
masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-tanda mereka. dan mereka
menyeru penduduk surga: "Salaamun 'alaikum” mereka belum lagi
memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya).
Dan apabila pandangan mereka
dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: "Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim
itu"."(Al-A'raf 46-47)
Pada hari kiamat nanti setelah semua penghitungan amal manusia selesai, maka diberikanlah kepada setiap orang catatan
dari amal perbuatan mereka itu. Bagi orang yang amal kebaikannya lebih banyak
dari keburukannya, maka tempat kembalinya adalah surga. Sebaliknya, orang yang
amal keburukannya lebih banyak dari amal kebaikannya maka tempat kembalinya
adalah neraka. Lalu bagaimana dengan orang yang antara amal kebaikan dan
keburukan yang ia lakukan seimbang? Apakah mereka itu yang disebut dengan ashabul a'raf?
Siapakah ashabul a'raf sebenarnya?
Pengertian Ashabul
A'raf
A'raf adalah jama' dari urf yang
secara bahasa yaitu tempat yang
tinggi. Dan yang dimaksud dari ayat
tersebut adalah pagar yang tinggi yang diletakkan sebagai batas antara surga dan neraka. Ibnu
Jarir berkata bahwa yang dimaksud disini adalah dinding sebagaimana yang
disebutkan oleh Allah dalam surat
Al-Hadid ayat 13: "Lalu
diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. di sebelah
dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa".
Mujahid berkata : "yang dimaksud a'raf adalah pembatas
antara surga dan neraka." As-Sudi berkata : "dinamakan a'raf karena
penghuninya mengetahui keadaan manusia (yang ada di surga dan di neraka)."
Jadi ashabul a'raf
adalah orang yang menduduki tempat antara surga dan neraka yang mana tempat itu
adalah berupa dinding yang tinggi, dari sana
mereka bisa melihat penduduk surga dan penduduk neraka.
Siapa Ashabul A'raf?
Ibnul Jauzi berkata dalam tafsirnya bahwa
Jumhur Ulama telah sepakat bahwa ashabul a'raf adalah dari bani Adam
semuanya bukan khusus bagi Ummat Nabi Muhammad saja.
Adapun jika melihat berdasarkan amalan yang
mereka perbuat maka dalam hal ini terdapat berbagai macam-macam pendapat. Namun dari sekian pendapat tersebut yang paling shahih adalah sebagaimana yang dikatakan oleh
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di begitu juga disebutkan
oleh Ibnu Katsir bahwa ashabul a'raf adalah kaum yang kebaikan dan
keburukannya seimbang. Ini adalah pendapat yang dikemukakan oleh Ibnu Mas'ud,
Ibnu Abbas, Abu Hurairah, Huzaifah Asy-Sya'bi dan Qatadah.
Beberapa perkataan sahabat yang berkenaan
dengan hal ini diantaranya adalah Perkataan Huzaifah: "Ashabul A'raf
adalah kaum yang mana antara kebaikan dan keburukan mereka seimbang.
Perkataan Ibnu Mas'ud : "barang siapa
yang kebaikan dan keburukannya seimbang maka ia adalah ashabul A'raf."
Keadaan Ashabul
a'raf
Orang yang berada pada tempat ini dapat melihat keadaan orang-orang
yang ada di surga dan orang-orang yang ada di neraka, seperti yang disebutkan dalam surat Al-A’raf
ayat 46-47, Asy-Syaukani mengatakan dalam tafsirnya: "Ashabul
A'raf mengenali setiap penduduk surga dan penduduk neraka dengan beberapa
tanda-tanda yang ada pada mereka, seperti penduduk surga wajahnya memutih
sementara penduduk neraka wajahnya menghitam.(sebagaimana yang disebutkan dalam
surat Ali Imran
ayat 106 yang artinya: "Pada hari yang di waktu itu
ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. adapun
orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): "Kenapa kamu
kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu
itu", atau tanda-tanda bekas wudhu yang tampak
pada anggota wudhu orang-orang mu`min,dan tanda-tanda lainnya yang Allah
jadikan bagi setiap golongan yang mana dengan tanda-tanda itu ashabul A'raf
mengetahui mana orang yang sedang berbahagia dan mana yang sengsara".
Ibnu Mas'ud
berkata : "mereka (ashabul a'raf) bisa mengetahui keadaan
penduduk surga dan penduduk neraka. Maka apabila mereka melihat keadaan
penduduk surga mereka berkata: "keselamatan bagi kalian", dan ketika
mereka mengalihkan pandangan mereka kesebelah kiri mereka bisa melihat penduduk
neraka, mereka berkata : "Ya Allah jangan jadikan kami bersama orang-orang
zalim". Mereka berlindung kepada Allah dari neraka yang mereka lihat itu.”
Adh-Dhahak mengatakan dari Ibnu Abbas:
"Penghuni a'raf itu jika mereka memandang kearah penghuni neraka
yang mereka kenal, mereka mengatakan : 'Ya Rabb kami, janganlah engkau
tempatkan kami bersama orang-orang zalim'".
Akhir Perjalanan Ashabul A'raf
Ibnu Abbas berkata : "Sesungguhnya Allah
memasukkan ashabul a'raf kedalam surga, yaitu Allah berfirman yang
artinya :"Masuklah kalian kedalam surga, tidak ada ketakutan bagi
kalian, dan janganlah kalian bersedih hati"(Surat Al-A'raf ayat
49)."
Adh-Dhahak berkata : "Sesungguhnya Allah
memasukkan ashabul a'raf kedalam surga setelah ahli surga memasukinya. Ini juga yang dikatakan oleh As-Sudi.
Syaikh Shalih Al-Fauzan
dalam syarah aqidah wasithiyah mengatakan bahwa ashabul A'raf merupakan salah
satu golongan yang akan mendapat syafa'at dari Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wasallam.
Imam Ath-Thabarani meriwayatkan, bahwa Ibnu Abbas berkata :
"Orang-orang yang
berlomba-lomba dalam kebajikan memasuki surga dengan tanpa hisab, orang yang pertengahan
memasuki surga dengan rahmat Allah dan juga orang yang menzalimi diri mereka
sendiri, adapun ashabul a'raf mereka masuk surga dengan syafa'at dari Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam."
Jadi, dari
beberapa keterangan di atas dapat kita ketahui bahwa ashabul a'raf
adalah suatu kaum yang mana kebaikan dan keburukan yang mereka lakukan
seimbang. Mereka ditempatkan di sebuah tempat yang terletak antara surga dan
neraka. Kemudian setelah semua ahli surga dimasukkan kedalam surga maka ashabul
a'raf juga dimasukkan oleh Allah kedalam surga. Maka yang terbaik bagi kita
adalah berusaha untuk tidak menjadi bagian dari mereka, karena meskipun mereka
pada akhirnya dimasukkan kedalam surga tetapi mereka harus menuggu terlebih
dahulu beberapa saat hingga Allah menghendaki untuk memasukkan mereka kedalam
surga(Wallahul Musta'an).
0 komentar:
Posting Komentar